Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Multi Arta Sentosa Tbk menyiapkan strategi memenuhi ketentuan modal inti Rp 3 triliun di akhir 2022. Salah satunya dengan tidak membagikan dividen setelah mendapatkan persetujuan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari Senin, 09 Mei 2022
“Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2021 yakni sebesar Rp 213 miliar yang digunakan untuk pembentukan Dana Cadangan Wajib, Sisa laba untuk penguatan modal, serta ditetapkan tidak ada pembagian dividen,” ujar Direktur utama Bank MAS Danny Hartono secara virtual pada Senin (9/5).
Selain itu, Bank MAS juga mendorong para pemegang warrant yang ditebar saat melakukan initial public offering (IPO). Ia menyebut rincian jumlah 168 juta waran kalau ditukarkan harga 3.500 maka dapat sekitar Rp 651 miliar modal disetor.
“Ke depannya kita lihat nanti kita lihat dan harapkan penuhi Rp 3 triliun. Tidak tutup kemungkinan bank akan semakin besar sehingga butuh modal besar dan sinergi kerja sama dengan strategis partner atau investor,” tambahnya.
Baca Juga: Jaga Kualitas Aset, Maybank Indonesia Pupuk Pencadangan
Asal tahu saja, Bank MAS berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih 37% year on year (yoy) dari Rp 44 miliar menjadi Rp 60 miliar di Maret 2022. Hal ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang meningkat 28,09% yoy dari Rp 141 miliar menjadi Rp 180 miliar.
Sedangkan pendapatan operasional juga mampu tumbuh 17,98% yoy dari Rp 167 miliar menjadi Rp 197 miliar di kuartal pertama 2022. Sedangkan beban operasional hanya meningkat 9,77% yoy dari Rp 78 miliar menjadi 86 miliar.
Hal ini tidak terlepas dari pertumbuhan penyaluran kredit 8,26% yoy dari Rp 7,31 triliun menjadi Rp 7,92 triliun di tiga bulan pertama tahun ini. Namun, simpanan dana pihak ketiga (DPK) mengalami penurunan 8,72% yoy daru Rp 21,17 triliun menjadi Rp 19,32 triliun.
Dari sisi rasio keuangan, capital adequacy ratio (CAR) bank meningkat dari 18,85% di Maret 2021 menjadi 23,87% di Maret 2022. Sedangkan return on equity turun dari 9,50% menjadi 9,19%. Lalu, return on asset naik dari 0,98% menjadi 136%.
Net interest margin (NIM) naik dari 267% di Maret 2021 menjadi 3,42% di Maret 2022. Sedangkan non performing loan (NPL gross ditekan dari 2,52% menjadi 2,47%. NPL Net juga ikut turun dari 0,77% menjadi 0,63%.
Baca Juga: Kuartal I 2022, Laba Bank Danamon Indonesia (BDMN) Melesat 64,17%
“Fokus Bank MAS tahun 2022 adalah memperkuat struktur permodalan sesuai dengan ketentuan Regulator bertujuan agar Bank dapat bertumbuh secara sehat dengan penukaran warrant yang diberikan saat initial public offering (IPO),” papar Danny.
Lanjutnya, Bank MAS juga terus mengakselerasi pengembangan platform digital yang sudah dimiliki Bank MAS untuk memperluas akuisisi nasabah melalui inovasi produk pinjaman dan simpanan. Juga mendukung pengembangan usaha nasabah melalui peningkatan volume kredit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News