kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kejar pertumbuhan aset 9,1% di tahun 2019, ini strategi yang disiapkan Bank Jatim


Jumat, 25 Januari 2019 / 16:21 WIB
Kejar pertumbuhan aset 9,1% di tahun 2019, ini strategi yang disiapkan Bank Jatim


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim menargetkan dapat menumbuhkan aset sebesar 9,1% secara year on year (yoy) sepanjang 2019. Hingga akhir 2018 sendiri, Bank Jatim sudah memiliki aset sebesar Rp 62,69 triliun.

Untuk mengejar target tersebut, bank dengan sandi saham BJTM ini akan mengejar pertumbuhan kredit sebesar 9,5%. Kredit akan difokuskan untuk komersial sebagai pengerak aset dan kredit konsumer sebagai pengerak pendapatan. Sepanjang 2018, bank Jatim menyalurkan pertumbuhan kredit 6,74% yoy menjadi Rp 33,89 triliun

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha menambahkan guna memacu kredit konsumer, Bank Jatim akan mengoptimalkan kredit pensiun. Lantaran prospek kredit pensiun terbilang masih besar. 

"Bank Jatim memiliki sekitar 40.000 nasabah pensiun. Tapi yang baru terpenetrasi kredit pensiun baru 5.000 orang. Jadi masih ada 35.000 nasabah belum terkespos kredit. Sedangkan kredit korporasi tahun ini, Bank Jatim menyiapkan plafon bruto hingga Rp 2 triliun," ujar Ferdian pada Jumat (25/1).

Guna mengimbangi pertumbuhan kredit, Presiden Direktur Bank Jatim R. Soeroso menargetkan pertumbuhan himpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 8% yoy. Bank Jatim optimis rasio dana murah atau CASA bisa lebih dari 70% dari total DPK.

Hingga akhir 2018, rasio CASA terhadap DPK sebesar 75,41%. Sedangkan DPK bank Jatim di penghujung 2018 tumbuh 27,78% menjadi Rp 50,91 triliun.

Lewat strategi tersebut, Bank Jatim menargetkan laba tumbuh 7,5% yoy pada 2019. Selain itu, Soeroso juga akan menargetkan dapat menekan rasio kredit bermasalah kotor atau non performing loan (NPL) gross hingga 3%. Pada akhir 2018, NPL Bank Jatim berada di posisi 3,75%.

Selain itu, Bank Jatim juga akan meningkatkan bidang teknologi informasi (IT) bank terutama pada core banking. Guna menjalankan aksi ini, Bank Jatim menyiapkan belanja modal sebesar Rp 90 miliar. 

Soeroso mengaku porsi belanja modal IT merupakan paling besar dibandingkan kebutuhan lain. Sepanjang 2019, Bank Jatim menyiapkan belanja modal sebesar Rp 275 miliar. Nilai ini termasuk belanja modal IT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×