kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kelompok Bank Besar Siap Bila OJK Lakukan Normalisasi Restrukturisasi Kredit


Minggu, 30 Januari 2022 / 18:52 WIB
Kelompok Bank Besar Siap Bila OJK Lakukan Normalisasi Restrukturisasi Kredit
ILUSTRASI. Petugas teller menghitung mata uang Rupiah./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/03/2021.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

“Termasuk ekspansi dengan perhatian prinsip berhati-hati jadi pertimbangan utama. NPL pada 2022 akan ditekan di bawah 3% dengan perkuat manajemen risiko. Adapun coverage ratio akhir 2021 233,38%, akan tetap ditingkatkan kembali sehingga 276% di 2022,” jelasnya.

Ia menyatakan sampai akhir 2021, rasio NPL di 3,7%,Turun signifikan 60 bps yoy dari 4,3% di 2020. Sedangkan rasio LAR include covid juga turun menjadi tercatat 23,3% di 2021. Sedangkan LAR di luar Covid-19 di level 12,3%. 

“Total baki restruk turun sudah signifikan posisi akhir 2021 di angka Rp 72,12 triliun. Kredit restruk non covid Rp 50,8 triliun. Pemupukan CKPN mencapai RP 50,29 triliun,” jelasnya.

Sedangkan Direktur BCA Vera Eve Lim menyatakan pada tahun 2021, total kredit BCA mampu tumbuh 8,2% YoY mencapai Rp637,0 triliun. Pertumbuhan kredit ini diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal. 

Baca Juga: Pangsa Pasar Kredit Perbankan Dikuasai Bank BUMN

“Rasio loan at risk (LAR) turun ke 14,6% di tahun 2021, dibandingkan dengan 18,8% di tahun sebelumnya. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan) terjaga sebesar 2,2%. Hal tersebut tidak lepas dari upaya pemerintah dan otoritas dalam mengendalikan pandemi sebagai upaya menuju pemulihan perekonomian nasional, serta kebijakan relaksasi restrukturisasi dari otoritas,” ujarnya. 

Sejalan dengan peningkatan kualitas aset, biaya provisi tercatat menurun 19,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Ke depan, BCA berharap bahwa geliat perekonomian di Indonesia akan terus bangkit. Hal tersebut seiring dengan pemulihan ekonomi yang mulai berjalan disertai dengan penerapan protokol kesehatan dan berbagai kebijakan strategis dari regulator dan otoritas perbankan.

“BCA tetap akan melakukan pencadangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sebagai langkah antisipasi kualitas kredit ke depannya sejalan dengan pemulihan ekonomi.  BCA juga berkomitmen senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×