Reporter: Andri Indradie, Hari Widowati | Editor: Test Test
JAKARTA. Keluarga Gunawan yang menjadi pemegang 44,68% saham PT Bank Panin Tbk (Panin Bank) tidak tergesa-gesa menjual sahamnya. Alhasil, Australian and New Zealand Banking Group (ANZ) maupun calon pembeli lainnya harus menunggu jika ingin membeli saham mayoritas di bank tersebut.
Roosniati Salihin, Wakil Direktur Utama Panin Bank, mengatakan bahwa keluarga Gunawan yang memiliki saham Panin Bank lewat Panin Financial tidak terburu-buru melepas kepemilikannya. "Bank Panin adalah salah satu bank terbesar dan terbaik di Indonesia, wajar jika banyak investor yang tertarik membeli saham Panin," kata Roosniati seperti dikutip media Australia The Age, Kamis (10/6).
Menurutnya, calon investor strategis Panin Bank harus memiliki strategi yang jelas untuk mengembangkan Panin dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang. Nama ANZ disebut-sebut sebagai calon kuat pembeli saham milik keluarga Gunawan karena ANZ telah menggenggam 38,82% saham Panin.
Namun, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Panin Bank, Kamis (10/6), sama sekali tidak membahas rencana pelepasan saham milik keluarga Gunawan. Bambang Winarno, Wakil Presiden Komisaris Panin Bank, mengaku RUPS Panin tidak membahas masalah tersebut. "Saya tidak mengetahui ada rencana pelepasan saham ke ANZ," kata Bambang kepada KONTAN.
Menurut Roosniati, salah satu agenda RUPS Panin adalah persetujuan pemegang saham terhadap rencana divestasi saham minoritas Panin di ANZ Panin, bank yang merupakan hasil patungan antara Panin Bank dan ANZ.
Panin akan melepas 14% sahamnya di ANZ Panin kepada ANZ sehingga kepemilikan saham ANZ di ANZ Panin naik dari 85% menjadi 99%. Meski sudah mendapat persetujuan dari para pemegang saham, "Hal tersebut masih menunggu persetujuan Bank Indonesia (BI)," kata Roosniati dalam pesan singkatnya kepada KONTAN.
Juru Bicara ANZ Paul Edwards beberapa waktu lalu juga menegaskan bahwa ANZ akan menuntaskan pembelian saham ANZ Panin pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News