Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
BRI mencatatkan penghimpunan DPK sebesar Rp 1.255,45 triliun atau tumbuh double digit sebesar 11,45% YoY dengan penopang utama pertumbuhan dana murah atau CASA yang tumbuh 13,01% menjadi Rp810,09 triliun.
Sunarso menyatakan Fokus BRI mengakselerasi kemampuan dalam menghimpun dana murah tersebut membuat rasio CASA meningkat menjadi 64,53%, angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar 63,63%. Sedangkan NIM BRI naik tipis 7,72% menjadi 7,82% di Maret 2023.
“Peningkatan CASA tersebut didukung oleh strategi BRI dalam meningkatkan transaksi nasabah di segmen mikro, ritel maupun wholesale,” ujar Sunarso.
Lanjutnya, pada segmen mikro dan ritel, penghimpunan CASA di antaranya didukung oleh optimalisasi transaksi melalui AgenBRILink, Super Apps BRImo, dan digital payment platform (BRI API). Sementara di segmen wholesale penghimpunan CASA dioptimalkan melalui pengembangan platform digital payment terintegrasi Qlola.
Platform Qlola tersebut menyediakan akses menyeluruh terhadap layanan wholesale banking BRI seperti layanan Cash Management, Trade Finance, Supply Chain Management, Foreign Exchange, Investment Service, dan Financial Dashboard.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News