kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -21.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Kerjasama dengan BPJS, BNI berpotensi gemukkan DPK


Jumat, 04 Desember 2015 / 15:31 WIB
Kerjasama dengan BPJS, BNI berpotensi gemukkan DPK


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Kerja sama Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk terkait perluasan jaringan layanan untuk peserta dan calon peserta program kesejahteraan tenaga kerja itu berpotensi menggemukkan dana pihak ketiga (DPK) bank pelat merah tersebut.

Bagaimana tidak? Kini, BNI akan menjadi kepanjangan-tangan BPJS Ketenagakerjaan dalam melayani peserta dan calon peserta yang akan mendaftar, membayar iuran, hingga melakukan pencairan klaim.

Untuk mendaftar saja, itu berarti calon peserta harus membuka rekening di BNI. Potensinya bukan cuma menjadi nasabah perseroan, tetapi juga pendapatan berbasis komisi dari pembukaan rekening.

“Lalu, peserta dan calon peserta akan menyetorkan iuran lewat BNI. Ini potensi dana yang masuk ke kami untuk ditempatkan dalam deposito BPJS Ketenagakerjaan yang sudah ada. Ada lagi, dana yang diendapkan untuk pencairan klaim sewaktu-waktu. Jadi, memang potensinya besar sekali,” ujar Adi Sulistyowati, Direktur Jaringan dan Layanan BNI, Jumat (4/12).

Saat ini, sambung dia, penempatan dana BPJS Ketenagakerjaan yang diparkir dalam bentuk deposito mencapai 2% dari total deposito BNI. Jumlahnya diperkirakan akan membengkak lewat kerja sama service point office (SPO) yang baru diteken kedua belah pihak. Maklum, peserta existing BPJS sendiri berjumlah 19,03 juta.

“Jika 10% - 20% dari total peserta BPJS itu memanfaatkan layanan di BNI, mulai dari kredit pemilikan rumah, deposito, pensiun atau kredit pensiun, ini luar biasa besar dampaknya bagi kami. Karena itu, kami akan membuka layanan lebih luas bagi peserta dan calon peserta BPJS yang menjadi nasabah kami,” imbuh dia.

Sampai Oktober 2015, total deposito yang dihimpun BNI mencapai Rp 127,98 triliun atau sekitar 40% dari total dana pihak ketiga (DPK). Diharapkan, kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan juga ikut mendongkrak casa alias dana murah perseroan menjadi 63% sampai akhir tahun atau 70% pada akhir tahun depan.

Jeffry Haryadi, Direktur Investasi BPJS Ketenagakerjaan mengatakan, saat ini, portofolio investasi berupa deposito mencapai 20% - 22% dari total dana investasi perseroan yang berkisar Rp 198 triliun. “Nah, dari jumlah itu, kebanyakan penempatan deposito ada di bank-bank BUMN. Jumlahnya akan kami tingkatkan seiring dengan strategi investasi kami,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×