kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.339   -61,00   -0,37%
  • IDX 7.173   31,03   0,43%
  • KOMPAS100 1.046   5,58   0,54%
  • LQ45 815   3,24   0,40%
  • ISSI 225   1,47   0,66%
  • IDX30 426   1,98   0,47%
  • IDXHIDIV20 506   2,35   0,47%
  • IDX80 118   0,61   0,52%
  • IDXV30 120   1,14   0,96%
  • IDXQ30 140   0,50   0,36%

BPJS Ketenagakerjaan incar iuran Rp 46 T di 2016


Jumat, 04 Desember 2015 / 14:44 WIB
BPJS Ketenagakerjaan incar iuran Rp 46 T di 2016


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Tahun depan, Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menargetkan bisa meraup dana baru atau iuran sebesar Rp 46 triliun. Jumlah ini diperkirakan naik 50% dari pencapaian akhir tahun nanti yang diperkirakan berkisar Rp 30 triliun – Rp 31 triliun.

Adapun sampai Oktober 2015, operator program kesejahteraan tenaga kerja ini sudah mengantongi iuran sebesar Rp 27,8 triliun. Pencapaian iuran per Oktober 2015 tersebut tercatat tumbuh 122,41% jika dibandingkan iuran pada periode ynag sama tahun lalu, yakni Rp 22,7 triliun.

Faktor utama penopang pertumbuhan iuran tak lain adalah karena pertumbuhan jumlah peserta baru. Peserta BPJS Ketenagakerjaan meningkat 116,51% dari 16,33 juta pada Oktober 2014 lalu menjadi 19,03 juta pada Oktober 2015.

Junaedi, Direktur Kepesertaan dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan mengatakan, pertumbuhan kepesertaan mendorong lonjakan pembayaran iuran. Hal ini juga didukung dengan penambahan kantor cabang perintis sebanyak 203 unit.

“Saat ini, kami aktif menjajaki kerja sama service point office dengan bank-bank BUMN. Kami harapkan, kerja sama ini akan meningkatkan jumlah peserta di tahun depan. Ujung-ujungnya, penerimaan iuran juga akan bertumbuh,” ujar Junaedi, Jumat (4/12).

Junaedi sendiri enggan menjelaskan lebih rinci mengenai target peserta tahun depan. Yang pasti, lanjut dia, pihaknya menargetkan menjaring 40 juta peserta pada tahun 2019 sesuai peta jalan (road map) yang disusun manajemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×