Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Tahun depan, Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menargetkan bisa meraup dana baru atau iuran sebesar Rp 46 triliun. Jumlah ini diperkirakan naik 50% dari pencapaian akhir tahun nanti yang diperkirakan berkisar Rp 30 triliun – Rp 31 triliun.
Adapun sampai Oktober 2015, operator program kesejahteraan tenaga kerja ini sudah mengantongi iuran sebesar Rp 27,8 triliun. Pencapaian iuran per Oktober 2015 tersebut tercatat tumbuh 122,41% jika dibandingkan iuran pada periode ynag sama tahun lalu, yakni Rp 22,7 triliun.
Faktor utama penopang pertumbuhan iuran tak lain adalah karena pertumbuhan jumlah peserta baru. Peserta BPJS Ketenagakerjaan meningkat 116,51% dari 16,33 juta pada Oktober 2014 lalu menjadi 19,03 juta pada Oktober 2015.
Junaedi, Direktur Kepesertaan dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan mengatakan, pertumbuhan kepesertaan mendorong lonjakan pembayaran iuran. Hal ini juga didukung dengan penambahan kantor cabang perintis sebanyak 203 unit.
“Saat ini, kami aktif menjajaki kerja sama service point office dengan bank-bank BUMN. Kami harapkan, kerja sama ini akan meningkatkan jumlah peserta di tahun depan. Ujung-ujungnya, penerimaan iuran juga akan bertumbuh,” ujar Junaedi, Jumat (4/12).
Junaedi sendiri enggan menjelaskan lebih rinci mengenai target peserta tahun depan. Yang pasti, lanjut dia, pihaknya menargetkan menjaring 40 juta peserta pada tahun 2019 sesuai peta jalan (road map) yang disusun manajemen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News