Reporter: Roy Franedya | Editor: Edy Can
JAKARTA. Saat banyak perusahaan asuransi mencetak laba bersih di kuartal tiga ini, PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) malah mencatatkan rugi bersih. Hingga September 2010, ASBI mencetak rugi bersih sebesar Rp 7,62 miliar atau meningkat 171,17% dari periode sama tahun lalu.
Direktur HSM Widodo mengatakan, meningkatnya rugi bersih karena pihaknya sedang melakukan restrukturisasi sistem dan menerapkan kemampuan sistem informasi untuk meningkatkan ketepatan dan efisiensi kerja. "Kenaikan rugi bersih itu karena adanya biaya restrukturisasi pembayaran pengsangon pelepasan 55 karyawan sebesar Rp 5,5 miliar," ujarnya.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indpnesia (BEI) ada 3 hal yang menyebabkan peningkatan rugi bersih Asuransi Bintang. Pertama, dari peningkatan klaim bersih ASBI. Pada kuartal ketiga ini beban klaim bersih mencapai Rp 17,88 miliar atau meningkat 6,37% dari beban klaim bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 16,81 miliar.
Kedua, penurunan dari premi yang belum merupakan pendapatan. Hingga September premi yang belum merupakan pendapatan mencapai Rp 5,93 miliar namun pada september 2010 premi yang belum merupakan pendapatan malah rugi Rp 8,23 miliar. Artinya, pendapatan premi yang belum
merupakan pendapatan turun 238,79%
Ketiga, penurunan hasil investasi. Di kuartal III 2010, hasil investasi Asuransi Bintang hanya mencapai Rp 2,91 miliar atau turun 64,43% dari hasil investasi dari periode yang sama tahun sebelumnya berhasil mencapai Rp 8,18 miliar.
Hingga September lalu, jumlah investasi asuransi bintang sebesar Rp 83,75 miliar atau turun 10,1% dari periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal ketiga ini Asuransi Bintang meningkatkan investasinya di
deposito menjadi Rp 27,23 miliar dari sebelumnya Rp 15,32 miliar. Namun, Asuransi Bintang malah mengurangi investasinya di porperti menjadi Rp 28,69 miliar dari sebelumnya Rp 45,76 miliar
Padahal, pada kuartal ketiga tahun ini Asuransi Bintang berhasil membukukan peningkatan premi. Tercatat hingga september premi bruto Asuransi bintang mencapai Rp 115,06 miliar atau tumbuh 13,45%.
Hasil underwriting (pengelolaan pertanggungan resiko) juga mengalami pertumbuhan. Hasil undewriting ini mengalami peningkatan sebesar 37,34% pada kuartal ketiga ini. Dari Rp 14,62 miliar September tahun lalu menjadi Rp 20,08 miliar september 2010.
Widodo optimis target premi sebesar 180 miliar tahun ini akan bisa tercapai. Caranya, dengan meningkatkan penjualan dari produk-produk asuransi yang dimiliki Asuransi Bintang. "Kami juga akan memaksimalkan kerjasama dengan beberapa institusi bank dan multifinance," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News