kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.306   -72,00   -0,44%
  • IDX 7.490   -13,57   -0,18%
  • KOMPAS100 1.062   5,79   0,55%
  • LQ45 796   5,98   0,76%
  • ISSI 254   -0,56   -0,22%
  • IDX30 410   -1,10   -0,27%
  • IDXHIDIV20 470   0,28   0,06%
  • IDX80 120   0,90   0,75%
  • IDXV30 124   0,93   0,76%
  • IDXQ30 131   0,00   0,00%

Ketersediaan Dana Jadi Penyebab Bisnis GandengTangan Alami Perlambatan


Kamis, 07 Agustus 2025 / 15:38 WIB
Ketersediaan Dana Jadi Penyebab Bisnis GandengTangan Alami Perlambatan
ILUSTRASI. GandengTangan mencatatkan outstanding pembiayaan sebesar Rp 91,06 miliar per Juni 2025.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending GandengTangan mengalami perlambatan bisnis per Juni 2025.

Chief Operating Officer GandengTangan Darul Syahdanul menyampaikan perusahaan berhasil mencatatkan outstanding pembiayaan sebesar Rp 91,06 miliar per Juni 2025.

Dia mengatakan jumlah outstanding pinjaman itu mengalami penurunan sebesar 10,1% secara Year on Year (YoY) per Juni 2025. 

"Penurunan tersebut disebabkan adanya keterbatasan dana dari sisi lender. Padahal, permintaan pembiayaan borrower tetap ada," ungkapnya kepada Kontan, Kamis (7/8).

Oleh karena itu, Darul menyampaikan GandengTangan menyesuaikan tenor pembiayaan yang diberikan. Dia menyebut pihaknya mengurangi porsi pinjaman dengan tenor lebih dari tiga bulan.

Baca Juga: Penyaluran Pinjaman Fintech Lending Syariah Anjlok Jadi Rp 840 Miliar per Juni 2025

"Saat ini, sebagian besar pembiayaan di platform kami adalah pinjaman jangka pendek dengan tenor 30 hari hingga 90 hari," ujarnya.

Melalui tenor yang lebih pendek, Darul mengatakan GandengTangan mampu lebih adaptif, jika terjadi perubahan-perubahan cepat seperti yang terjadi sepanjang paruh pertama tahun ini.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pembiayaan fintech P2P lending mencapai Rp 83,52 triliun per Juni 2025.

"Nilai itu tercatat tumbuh sebesar 25,06% secara Year on Year (YoY)," ungkapnya dalam konferensi pers RDK OJK, Senin (4/8).

Jika ditelaah pertumbuhan outstanding pembiayaan fintech lending per Juni 2025 cenderung melambat, dibandingkan posisi pada bulan sebelumnya. Adapun pertumbuhan outstanding pembiayaan fintech lending per Mei 2025 sebesar 27,93% YoY, dengan nilai mencapai Rp 82,59 triliun. 

Baca Juga: Doku Meluncurkan Sistem Pembayaran Transaksi Melalui WhatsApp

Selanjutnya: Payroll yang Dikelola Bank BPD DIY Berjumlah 739 Instansi pada 2025

Menarik Dibaca: Ini Rekomendasi Infused Water untuk Diet yang Bantu Turunkan Berat Badan Anda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×