kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   1.000   0,04%
  • USD/IDR 16.687   12,00   0,07%
  • IDX 8.633   -7,44   -0,09%
  • KOMPAS100 1.183   -6,87   -0,58%
  • LQ45 847   -6,48   -0,76%
  • ISSI 308   -1,78   -0,58%
  • IDX30 440   0,35   0,08%
  • IDXHIDIV20 513   0,38   0,07%
  • IDX80 132   -0,90   -0,67%
  • IDXV30 141   0,28   0,20%
  • IDXQ30 141   0,20   0,14%

Ketersediaan Dana Jadi Penyebab Bisnis GandengTangan Alami Perlambatan


Kamis, 07 Agustus 2025 / 15:38 WIB
Ketersediaan Dana Jadi Penyebab Bisnis GandengTangan Alami Perlambatan
ILUSTRASI. GandengTangan mencatatkan outstanding pembiayaan sebesar Rp 91,06 miliar per Juni 2025.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending GandengTangan mengalami perlambatan bisnis per Juni 2025.

Chief Operating Officer GandengTangan Darul Syahdanul menyampaikan perusahaan berhasil mencatatkan outstanding pembiayaan sebesar Rp 91,06 miliar per Juni 2025.

Dia mengatakan jumlah outstanding pinjaman itu mengalami penurunan sebesar 10,1% secara Year on Year (YoY) per Juni 2025. 

"Penurunan tersebut disebabkan adanya keterbatasan dana dari sisi lender. Padahal, permintaan pembiayaan borrower tetap ada," ungkapnya kepada Kontan, Kamis (7/8).

Oleh karena itu, Darul menyampaikan GandengTangan menyesuaikan tenor pembiayaan yang diberikan. Dia menyebut pihaknya mengurangi porsi pinjaman dengan tenor lebih dari tiga bulan.

Baca Juga: Penyaluran Pinjaman Fintech Lending Syariah Anjlok Jadi Rp 840 Miliar per Juni 2025

"Saat ini, sebagian besar pembiayaan di platform kami adalah pinjaman jangka pendek dengan tenor 30 hari hingga 90 hari," ujarnya.

Melalui tenor yang lebih pendek, Darul mengatakan GandengTangan mampu lebih adaptif, jika terjadi perubahan-perubahan cepat seperti yang terjadi sepanjang paruh pertama tahun ini.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pembiayaan fintech P2P lending mencapai Rp 83,52 triliun per Juni 2025.

"Nilai itu tercatat tumbuh sebesar 25,06% secara Year on Year (YoY)," ungkapnya dalam konferensi pers RDK OJK, Senin (4/8).

Jika ditelaah pertumbuhan outstanding pembiayaan fintech lending per Juni 2025 cenderung melambat, dibandingkan posisi pada bulan sebelumnya. Adapun pertumbuhan outstanding pembiayaan fintech lending per Mei 2025 sebesar 27,93% YoY, dengan nilai mencapai Rp 82,59 triliun. 

Baca Juga: Doku Meluncurkan Sistem Pembayaran Transaksi Melalui WhatsApp

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×