Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Keberhasilan PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI dalam menjaga kinerja fundamental yang apik semakin menarik minat investor untuk berinvestasi terhadap saham emiten bersandi BRIS tersebut.
Hal itu mendorong kenaikan rerata volume perdagangan BRIS di lantai bursa.
Group Head Investor Relations BSI Rizky Budinanda mengatakan, dari data transaksi terlihat peningkatan volume perdagangan saham BRIS yang signifikan antara tahun 2023 ke 2024. Pada 2023 rata-rata volume transaksi saham BRIS sebesar 31,49 juta lembar dengan nominal Rp 51 miliar.
‘’Tahun 2024 ini (rata-rata) volume transaksi saham BRIS naik ke 56,29 juta lembar dengan nilai transaksi rata-rata Rp115,93 miliar,’’ ujarnya dalam siaran pers, Selasa (13/2).
Baca Juga: Siap Spin Off, Laba BTN Syariah Melonjak 110,5% dan Aset Tembus Rp 54 Triliun
Bahkan harga saham bank yang kehadirannya menjadi lokomotif ekonomi syariah nasional sejak Februari 2021 itu menyentuh harga tertinggi baru pada perdagangan Senin (12/2) di level Rp 2.370.
Nominal tersebut naik 0,42% dari penutupan perdagangan bursa saham pada hari sebelumnya di level Rp2.360.
Adapun sepanjang sesi perdagangan Senin (12/2), saham BRIS diperdagangkan pada rentang Rp 2.330-Rp 2.400 per lembar saham.
Pada level harga tersebut, data RTI Business menunjukkan investor asing melakukan net buy Rp 18,16 miliar. Karena hal tersebut kapitalisasi pasar atau market cap BRIS naik lagi menjadi Rp 109,33 triliun.
“Naiknya volume perdagangan tersebut mengindikasikan minat investor yang terus meningkat yang mulai terlihat sejak akhir 2023. Investor yang membidik saham BRIS tergolong investor long term dengan komposisi investor institusi saat ini mencapai 76%,” lanjut Rizky.
Baca Juga: Due Diligence dengan Muamalat Tengah Dilakukan, 4 Hal Ini Jadi Perhatian BTN
Dengan pencapaian ini, BSI menjadi salah satu emiten yang mengalami pertumbuhan saham tertinggi selama satu bulan terakhir termasuk di indeks LQ45. Data RTI menunjukkan selama satu bulan saham BRIS naik 20,30%, sementara secara year to date (YTD) naik 36,21%.