Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Cash management menjadi salah satu bisnis yang mendorong pertumbuhan kinerja perbankan. Untuk mendorong kontribusinya, adopsi ke platform digital menjadi strategi jitu sejumlah bank.
Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menyebut, pada dasarnya bisnis cash management masih senantiasa prospektif, utamanya bagi perusahaan menengah hingga besar. Pun, tren hingga akhir tahunnya diprediksi masih positif.
“Pada paruh awal tahun masih mencatat pertumbuhan double digit dan sepertinya akan tetap sama pada paruh kedua,” kata Trioksa kepada Kontan, Selasa (18/11/2025).
Bicara tren ke depan, ia bilang bisnis cash management bakal tetap prospektif seiring dengan fleksibilitas layanan keuangan yang ditawarkan bank. Termasuk, soal adopsi platform digital.
Baca Juga: Nasabah Cash Management di Bank BJB Syariah Tumbuh 57,37%
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menjadi salah satu yang responsif mengadopsi bisnis cash management ke aplikasi Kopra by Mandiri. Pun trennya positif, dengan pertumbuhan transaksi mencapai 21,35% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp 25.980 triliun per September 2025.
Sejalan, frekuensi transaksi mencapai 1,45 miliar, naik 16,32% YoY. Dengan hasil itu, maka pertumbuhan periode ini tercatat lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Senior Vice President (SVP) Digital Wholesale Banking Bank Mandiri, BD Budi Prasetyo, menjelaskan bahwa Kopra by Mandiri dengan layanan solusi finansial terintegrasinya, termasuk layanan cash management, pada dasarnya menjadi game changer bagi nasabah korporasi.
“Melalui transformasi digital yang berkelanjutan, kami optimis dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, produktif, dan berkesinambungan,” sebut Budi.
Baca Juga: Bisnis Cash Management Makin Mengalir, Sokong Dana Murah Bank
Serupa, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk juga memanfaatkan aplikasi digital Qlola by BRI untuk mengintegrasikan berbagai fitur penunjang kebutuhan korporasi, mulai dari cash management hingga financial dashboard.
Per kuartal III-2025, Qlola by BRI mencatatkan peningkatan volume transaksi sebesar 35,4% YoY menjadi Rp 9.317 triliun.
“Pertumbuhan ini menunjukkan tingginya tingkat adopsi dan kepercayaan pengguna terhadap kapabilitas platform digital dalam mendukung pengelolaan keuangan perusahaan,” ungkap Direktur Corporate Banking BRI Riko Tasmaya.
Menurutnya, platform digital memang perlu dikembangkan guna menjawab kebutuhan pengelolaan keuangan korporasi di tengah lanskap bisnis yang semakin terdigitalisasi.
Maka dari itu, Qlola by BRI dirancang untuk mendorong efisiensi proses bisnis dan meningkatkan tata kelola keuangan perusahaan. Dus, pertumbuhan bisnis nasabah dapat dijaga agar berkelanjutan.
Baca Juga: Pengguna Layanan Cash Management BCA Tumbuh 20% di Juni 2025
Direktur Utama BJB Syariah Arief Setyahadi juga mengamini bahwa kemampuan bank memberikan solusi terintegrasi bagi korporasi memengaruhi tren bisnis cash management. Namun tak cuman itu, menurutnya ada dua hal lain yang perlu jadi perhatian.
Pertama, soal kecepatan dan kenyamanan transaksi. Ia bilang ini menjadi standar baru, sebab kebutuhan nasabah kini berkembang jadi soal kecepatan, stabilitas, dan responsifitas. Dengan begitu, operasional keuangan perusahaan dapat berjalan efisien tanpa hambatan.
Kemudian yang paling penting, aspek keamanan. Pasalnya, nasabah korporasi menuntut sistem yang mampu melindungi transaksi dari berbagai risiko, mulai dari fraud hingga kebocoran data.
Hingga akhir tahun, BJB Syariah menargetkan 1.080 aktivasi CMS sebagai bagian dari dari upaya memperluas adopsi layanan digital di segmen nasabah korporasi dan institusi.
“Target ini selaras dengan strategi bank dalam meningkatkan efisiensi layanan serta mendorong digitalisasi transaksi keuangan,” pungkasnya.
Selanjutnya: Cloudflare Down, Simak Penjelasan, Kronologi dan Dampaknya
Menarik Dibaca: Begini Manfaat Ganda Vaksinasi RSV Saat Kehamilan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













