Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. Rencana PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) untuk menerbitkan kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK-EBA) semakin jelas. Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini menargetkan, Mandiri akan merilis produk tersebut di akhir tahun ini.
"Kami keluarkan KIK-EBA karena obligasi rekapitalisasi yang AFS (available for sale) mencapai Rp 54 triliun. Itukan sudah kami keluarkan melalui penjualan obligasi rekap yang di-bundling dengan pinjaman valas dan sebagian sisanya yang untuk KIK-EBA (tapi bukan seluruhnya untuk KIK-EBA)," jelasnya saat ditemui di Jakarta, Senin (1/10).
Sayangnya, Zulkifli belum mau mengungkapkan berapa besaran dari obligasi rekap yang akan dikeluarkan untuk mekanisme KIK-EBA ini. "Sedang mulai jalan, tapi belum bisa sampaikan angka-angkanya," elaknya.
KIK-EBA ini memang menarik bagi Mandiri mengingat produk itu berkaitan dengan kredit pemilikan rumah (KPR). Selain itu produk KIK-EBA ini juga merupakan jangka panjang. Dan pertumbuhan KPR di Bank Mandiri cukup baik yang tahun ini sudah mencapai Rp 20 triliun. "Pertumbuhan KPR tahun ini mencapai 31% tapi di Juli dan Agustus sudah ada penurunan, jadi 27%," ungkap Direktur Keuangan Bank Mandiri Pahala N. Mansury di kesempatan yang sama.
Penjualan KIK EBA tersebut akan dikhususkan untuk pasar domestik terutama nasabah dana pensiun. Sebagai catatan saja, produk KIK EBA saat ini belum terlalu populer. Bahkan hanya PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) saja yang sudah menerbitkan produk ini. Likuiditas perdagangan KIK EBA di Bursa Efek Indonesia (BEI) pun masih sepi peminat dan belum terlalu likuid.
Kurang 'lakunya' produk berjenis sekuritisasi aset ini disinyalir karena masih minimnya sosialisasi ke masyarakat. Padahal KIK EBA dapat menjadi salah satu alternatif investor untuk berinvestasi selain saham dan obligasi.
Berdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), di sepanjang 2012 total sekuritisasi dari empat produk KIK-EBA baru mencapai Rp 1,95 triliun. Keempat produk EBA tersebut adalah Danareksa SMF I-KPR BTN, Danareksa SMF II-KPR BTN, Danareksa BTN01-KPR dan Danareksa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News