Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asuransi syariah di Indonesia menunjukkan kinerja yang positif hingga kuartal III-2024 dan diproyeksikan terus bertumbuh hingga tahun 2025.
PT Asuransi Jasindo Syariah merupakan salah satu perusahaan yang mencatatkan peningkatan kinerja pada periode tersebut.
Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo Syariah, Wahyudi, mengungkapkan bahwa hingga akhir September 2024, perusahaan mencatatkan total pendapatan asuransi syariah sebesar Rp 203,79 miliar.
Baca Juga: Askrindo Syariah dan BSI Jalin Kerjasama Kontra Bank Garansi (KBG)
Angka ini mengalami kenaikan sebesar 25,54% secara year on year (YoY), dengan rasio solvabilitas mencapai 950,79%.
"Adapun total aset mencapai sebesar Rp 548 miliar," jelas Wahyudi kepada KONTAN, Rabu (30/10).
Wahyudi menambahkan bahwa industri asuransi syariah di Indonesia secara umum mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Proyeksi hingga akhir tahun 2024 menunjukkan bahwa industri ini akan terus bertumbuh dengan peningkatan aset diperkirakan mencapai 20% dibandingkan tahun lalu.
"Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi serta pergeseran pemasaran ke arah digital, kami optimis dapat menutup tahun dengan hasil yang memuaskan," tambahnya.
Selain itu, Asuransi Jasindo Syariah juga telah melakukan pemisahan unit usaha syariah (spin off) sesuai dengan amanat Pasal 68 Undang-Undang Perbankan Syariah Nomor 21 Tahun 2008, yang diubah melalui Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK).
Baca Juga: Bisnis Asuransi Syariah Masih Tumbuh Meski Spin Off UUS Sulit Dijalankan
Selaras dengan hal tersebut, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) juga melaporkan kinerja positif dalam asuransi syariahnya.
Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat, menyatakan bahwa sepanjang tahun 2024, premi asuransi syariah diprediksi mengalami pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, ia belum bisa menyebutkan besaran pertumbuhan premi hingga September 2024.
"Sejak awal 2024, perolehan premi dari Unit Usaha Syariah (UUS) Tugu Insurance masih sesuai dengan target dan terus mengalami pertumbuhan," jelas Tatang.
Menurut Tatang, potensi pasar syariah di Indonesia masih sangat besar, terutama dengan jumlah umat Muslim yang signifikan dan meningkatnya pemahaman masyarakat tentang manfaat gaya hidup halal.
Baca Juga: Ini Lima Faktor Utama untuk Mendorong Kemajuan Pasar Keuangan Syariah Menurut BI
Meski demikian, ia mengakui bahwa penetrasi asuransi syariah masih rendah dibandingkan asuransi konvensional. "Dukungan dari berbagai pihak masih diperlukan untuk memperkuat literasi dan inklusi asuransi syariah di Indonesia," tutupnya.
Selanjutnya: Cara Klaim Hadiah Gratis FC Mobile di FCM Webstore, Kunjungi Link Resmi ini
Menarik Dibaca: Hujan Petir Landa Daerah Ini, Cek Prakiraan Cuaca Besok (1/11) di Jawa Barat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News