kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja pembiayaan multifinance masih terkontraksi


Kamis, 29 April 2021 / 19:29 WIB
Kinerja pembiayaan multifinance masih terkontraksi
ILUSTRASI. Calon konsumen berdiskusi mengenai kendaraan terbaru di dealer mobil Honda, Sawangan, Depok, Jawa Barat,


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

Ia menyebut, efek kebijakan PPnBM sebenarnya sudah terlihat dengan meningkatnya aplikasi pembiayaan mobil, namun masih terkendala dengan terbatasnya stok kendaraan di dealer sehingga realisasinya masih menunggu waktu.

Menurutnya, berjalannya kebijakan PPnBM ini menjadi salah sati stimulus yang dapat meningkatkan penjualan mobil baru khususnya dan juga kinerja industri pembiayaan jika diimbangi dengan produksi yang mencukupi dari produsen kendaraan.

Faktor cepat atau lambatnya pemulihan ekonomi tentunya menjadi faktor kunci bagaimana pencapaian kinerja pembiayaan di tahun ini.

Baca Juga: Penyaluran pembiayaan BCA Finance di kuartal I-2021 turun 32,5%

"Secara umum di tengah situasi pemulihan pasca krisis ini tentunya masing-masing perusahaan pembiayaan harus berusaha meningkatkan competitiveness-nya untuk dapat memenangkan persaingan bisnis, melakukan perubahan-perubahan untuk menyesuaikan dengan perubahan perilaku masyarakat, dan tentunya tetap mengedepankan kehati-hatian karena saat ini faktor risiko masih cukup tinggi," ungkap Roni.

Sementara itu, PT Indomobil Finance Indonesia (IMFI) mengatakan, pembiayaan per bulan menunjukkan peningkatan.

"Tetapi bila dibandingkan kuartal pertama 2021 dengan kuartal I 2020 masih mengalami penurunan. Dikarenakan pada tahun lalu masih dalam keadaan normal dan belum memasuki masa pandemi," kata Gunawan Effendi Chief Executive Officer (CEO) PT Indomobil Finance Indonesia (IMFI).

Gunawan menyebut, relaksasi PPnBM membuat adanya peningkatan permintaan, walaupun ini bukanlah satu-satunya faktor yang membuat konsumen membeli kendaraan dan mengajukan pembiayaan.

"Pembebasan PPnBM 100% selama 3 bulan terlalu singkat bagi pabrikan untuk meningkatkan produksinya secara signifikan, belum lagi sudah ada stock kendaraan di showroom yang PPnBM nya sudah dibayarkan sebelumnya," sambung Gunawan.

Kendati demikian, menurut Gunawan tetap saja ada pengurangan harga jual dibandingkan periode sebelumnya sehingga membuat animo konsumen membeli kendaraan meningkat.

PT Mandiri Utama Finance (MUF) juga masih optimistis bisnis pembiayaan bisa membaik seiring pemulihan ekonomi. Hingga kuartal I 2021 MUF berhasil merealisasikan pembiayaan dengan total Rp 2,2 triliun. Hal tersebut meningkat 10% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.




TERBARU

[X]
×