Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
Direktur Utama PT Mandiri Utama Finance (MUF) Stanley Setia Atmadja mengatakan, efek PPnBM sudah terlihat dari total SPK/aplikasi yang masuk, hanya saja kata Stanley realisasi hanya 50%-60% karena masalah supply yang tidak cukup.
"Kebijakan PPnBM akan sangat berdampak positif untuk permintaan mobil dan pembiayaan," katanya.
Baca Juga: Pembiayaan alat berat di sektor multifinance mengalami peningkatan
Untuk meningkatkan pembiayaan, MUF selalu melakukan penambahan jumlah dealer atau showroom yang bekerja sama dengan MUF secara nasional.
Selain itu, mempromosikan Digital Marketing melalui MUF On Line Auto Show/MOAS secara nasional, dan bekerja sama dengan Bank Mandiri serta BSI untuk menggarap pasar captive.
Sementara itu, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) telah membukukan pertumbuhan pembiayaan di kuartal I 2021. Penyaluran pembiayaan baru (booking) BFI tercatat meningkat 35,3% sebesar Rp 2,93 triliun dibandingkan booking pada kuartal IV 2020.
Peningkatan nilai ini turut mengerek kenaikan laba bersih sebesar 26,8% menjadi Rp 230 miliar dibandingkan triwulan akhir 2020.
Meskipun BFI Finance sudah membuka semua lini produk pembiayaannya, multifinance ini tetap menerapkan prinsip kehati-hatian mengingat perekonomian belum sepenuhnya stabil.
Dian Ariffahmi, Corporate Communication Head PT BFI Finance Indonesia Tbk mengatakan, bagi BFI Finance tidak ada dampak yang signifikan atas kebijakan PPnBM ini karena segmen yang menjadi porsi pembiayaan terbesar BFI Finance adalah kendaraan bekas.
Dian menyebut, pembiayaan mobil bekas BFI Finance memiliki pasar tersendiri, dengan jenis mobil tertentu yang masih diminati. Terutama, mobil-mobil keluaran lama yang dahulu sudah terkena PPnBM 10-20 persen dari dasar pengenaan pajak atau harga beli diler dari pabrikan.
"Segmen mobil baru dan mobil bekas akan sama-sama naik, apabila kondisi ekonomi dan kepercayaan publik soal meredanya pandemi terus membaik," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News