kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kinerja Perbankan Diramal Bakal Lanjutkan Tren Positif


Kamis, 20 Oktober 2022 / 19:42 WIB
Kinerja Perbankan Diramal Bakal Lanjutkan Tren Positif
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi melalui ATM di Tangerang, Senin (7/9/2020). KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim rilis laporan keuangan perbankan kuartal III sudah tiba. PT Bank Central Asia Tbk mengawali musim ini dengan kabar yang tetap menggembirakan. Bank swasta terbesar di Tanah Air ini membukukan laba bersih Rp 29 triliun, meningkat 24,8% secara tahunan (year on year/YoY). 

Pertumbuhan net profit BCA ini masih stabil dengan pertumbuhan 24,9% pada semester I lalu. Bahkan, capaian tersebut sedikit di atas proyeksi analis. Sebelumnya, Handiman Soetoyo, Analis Mirae Asset Sekuritas memperkirakan laba bersih BCA kuartal III hanya mencapai Rp 28,7 triliun. 

Kinerja positif tersebut ditopang oleh pertumbuhan pendapatan operasional yang meningkat 8,9% YoY menjadi Rp 62,7 triliun. Ini terdiri dari pendapatan bunga bersih tumbuh 9,3% YoY jadi Rp 46 triliun dan pendapatan non bunga naik 7,8% jadi Rp 16,6 triliun. 

Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur BCA memperkirakan tren kenaikan penyaluran kredit masih akan terus berlanjut pada kuartal IV ini meskipun suku bunga acuan BI sudah naik 125 basis point (bps). 

Baca Juga: Bos BCA Ramal Pertumbuhan Kredit pada Tahun 2023 Bakal Mirip dengan Tahun Ini

"Kami terus mencermati situasi perekonomian global dan domestik, terutama terkait tren kenaikan suku bunga acuan dan inflasi. Kami berkomitmen menjaga pertumbuhan kredit yang berkualitas, sekaligus melangkah secara prudent ke depan,” kata Jahja Setiaatmadja dalam paparan kinerja, Kamis (20/10).

Pertumbuhan kredit BCA terjadi di seluruh segmen. Kredit korporasi meningkat 13,4% YoY, kredit komersial dan UKM naik 12,6% YoY, dan kredit konsumer naik 10,4% YoY.

Pertumbuhan pendapatan bunga ini ditopang oleh kredit yang ekspansif. Per September 2022, kredit perseroan tumbuh 12,6% YoY.  Pertumbuhan kredit diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Rasio loan at risk (LAR) turun ke 11,7% di sembilan bulan pertama tahun 2022, dibandingkan 17,1% di tahun sebelumnya. 

Rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga sebesar 2,2%, sementara rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang solid, masing-masing sebesar 247,9% dan 49,9%.

Kinerja positif BCA juga tidak lepas dari struktur pendanaan perseroan yang didominasi oleh dana murah (CASA) yang tumbuh sebesar 15,1% YoY menjadi Rp 830 triliun. Rasio CASA mencapai 81% terhadap total dana BCA.  

Jahja memastikan bahwa BCA masih akan menahan suku bunga kreditnya meskipun bunga acuan BI sudah naik ke level 4,75%. Bank ini tidak ada alasan untuk cepat menaikkan bunga dana yang kemudian akan ditransmisikan ke bunga kredit. Pasalnya, likuiditas bank ini masih aman dan rasio dana murahnya cukup tinggi.

"Struktur pendanaan perbankan beda-beda. BCA dengan porsi deposito yang kecil akan  lebih lambat menaikkan bunga dana sehingga transmisi ke bunga kredit juga akan lebih lambat," katanya.

Sementara dampak kenaikan bunga BI terhadap kinerja keuangan BCA dinilai Jahja akan positif. Alasannya, bank ini memiliki dana yang ditempatkan di obligasi pemerintah. Jika bunga BI naik maka yield obligasi pemerintah akan naik sehingga ke depan akan menaikkan pendapatan non bunga BCA. 

Suria Darma Direktur Samuel Sekuritas sebelumnya memperkirakan laba bersih empat bank besar kemungkinan akan tertinggi sepanjang masa tahun ini walaupun suku bunga naik. 

Baca Juga: Beralih ke Digital, Bank Tutup Ribuan Kantor Cabang

"Tren kenaikan suku bunga mungkin lebih berpengaruh bagi bank yang lebih kecil, yang umumnya lebih bergantung pada deposito ketimbang CASA," katanya.

Handiman Soetoyo, Analis Mirae Asset Sekuritas dalam risetnya, memperkirakan kinerja empat bank besar di kuartal III akan tumbuh solid. Laba BBRI, BMRI, dan BBNI bahkan ditaksir akan melampaui proyeksi konsensus.

Ia memprediksi bahwa margin BCA  akan mulai meningkat karena loan to deposit ratio (LDR) bank ini rendah sehingga penempatan dana pada produk treasury meningkat. Laba BCA kuartal III sedikit di atas proyeksi Handiman sebelumnya. 

Sementara laba BRI diperkirakan Handiman akan mencapai Rp 39,9 triliun yang akan terdorong dengan kehadiran PNM dan Pegadaian yang menghasilkan aset imbal hasil yang jauh lebih tinggi, net profit Bank Mandiri diperkirakan mencapai Rp 30,2 triliun didorong pertumbuhan top-line yang solid dan ekspansi kredit yang kuat, dan perbaikan kualitas aset, dan BBNI diperkirakan membukuan laba bersih Rp 13,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×