Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) catatkan laba bersih senilai Rp 1,25 triliun hingga Desember 2023 mengacu pada laporan keuangan bulanan induk.
Laba bersih TUGU (induk) hingga akhir Desember 2023 tumbuh 215% dibanding tahun 2022 yang mencapai Rp 397 miliar. Pertumbuhan laba bersih ratusan persen ditopang oleh kinerja operasional TUGU maupun akibat adanya pendapatan lain-lain.
Pendapatan premi neto TUGU (induk) mencapai Rp 1,19 triliun di Desember 2023 setara dengan pertumbuhan 10% dibanding dengan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan tersebut juga menopang pendapatan underwriting yang tumbuh 11% dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp 1,17 triliun. Hasil investasi TUGU induk juga tumbuh pesat sebesar 76% di tahun 2023 menjadi Rp 392,5 miliar.
Baca Juga: Askrindo Jalin Kerjasama Asuransi Kredit Produktif dengan BPD Maluku Malut
Hasil underwriting maupun investasi TUGU mampu mengerek total pendapatan usaha TUGU mencapai Rp 1,14 triliun di Desember 2023 dari tahun sebelumnya sebesar Rp 959 miliar.
Total pendapatan usaha TUGU tumbuh 19% secara tahunan.
Dari sisi operasional memang terjadi peningkatan beban usaha 12% secara tahunan menjadi Rp 577 miliar. Namun pertumbuhan pendapatan usaha yang diperoleh TUGU membuat laba usaha induk tembus Rp 562,5 miliar atau tumbuh 27% dari tahun sebelumnya.
Selanjutnya ada pendapatan lain-lain yang mampu mendongkrak laba bersih TUGU induk mencapai Rp1,25 triliun.
Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis menyebut kinerja TUGU di sepanjang 2023 tumbuh positif terutama dari sisi laba usaha yang tumbuh hingga dobel digit. Menurutnya meski di tahun 2024 terdapat kemungkinan kecil pendapatan one off gain yang besar diperoleh lagi tetapi hasil tersebut dapat direinvestasikan ke aset-aset produktif yang dapat mendorong pertumbuhan pendapatan investasi.
“Prospek TUGU di 2024 tetap cerah dengan optimalisasi yield investasi dari proceeds yang diperoleh atas one off gain income di 2023 ditambah prospek pertumbuhan pendapatan serta upaya perusahaan untuk memacu efisiensi dari sisi operasional serta manajemen risiko yang prudent,” kata Azis dalam keterangannya, Senin (12/2).
Untuk 2024, Azis memperkirakan peluang pertumbuhan pendapatan premi dan investasi serta laba usaha TUGU yang dobel digit masih terbuka. Dalam jangka pendek Azis menilai katalis positif yang berpotensi mengerek harga saham TUGU adalah keputusan pembagian dividen.
“Kita sudah melihat, TUGU membagikan dividen yang besarannya setara dengan dividen-dividen tahun sebelumnya. Dengan laba bersih yang melesat tinggi serta adanya peluang membagikan dividen jumbo, maka ini akan jadi pendorong re-rating harga sahamnya” tandas Azis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News