Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Bisnis asuransi umum masih berjalan cukup berat di tahun 2017 ini. Termasuk bagi PT Tugu Pratama Indonesia alias TPI.
Sekretaris Perusahaan TPI Syaiful Azhar menilai, dengan kondisi pasar seperti saat ini, pihaknya pesimistis bisa memenuhi target sesuai ekspektasi. "Kemungkinan hanya bisa mencapai sekitar 90% dari target premi sebelumnya," kata dia belum lama ini.
Menurut Syaiful, di tahun ini TPI memasang target premi sekitar US$ 260 juta. Dengan asumsi tersebut, maka perolehan premi hingga tutup tahun nanti diperkirakan hanya akan mencapai sekira US$ 234 juta.
Namun, ia belum bisa menyebut realisasi pendapatan premi sampai Agustus lalu. Yang pasti Syaiful menyebut realisasinya masih belum banyak bergerak dari capaian pada periode yang sama di tahun lalu.
Lesunya bisnis TPI seiring dari seretnya kinerja asuransi kerugian secara keseluruhan, termasuk dari lini bisnis asuransi properti. Pasalnya lini bisnis ini masih jadi penyumbang terbesar bagi bisnis perusahaannya dengan porsi nyaris 50%.
Hal ini pun terjadi di industri secara keseluruhan. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia mencatat, perolehan premi dari lini asuransi properti turun 7% sampai paruh pertama tahun ini.
Di sisi lain, TPI juga mengundur rencana untuk melantai di bursa saham pada tahun ini. Ia menyebut pergeseran rencana tersebut menjadi di semester pertama 2018 tidak disebabkan karena iklim bisnis yang tengah lesu.
Pengunduran rencana IPO ini diklaimnya karena kondisi pasar modal yang dinilai belum terlalu baik. Di sisi lain, ia menyebut ada beberapa hal di bagian internal yang juga mesti dibenahi terlebih dahulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News