kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kinerja Tugu Pratama bisa meleset dari target


Minggu, 24 September 2017 / 17:16 WIB
Kinerja Tugu Pratama bisa meleset dari target


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Bisnis asur­ansi umum masih berj­alan cukup berat di tahun 2017 ini. Term­asuk bagi PT Tugu Pr­atama Indonesia alias TPI.

Sekretaris Perusahaan TPI Syaiful Azhar menilai, dengan kondi­si pasar seperti saat ini, pihaknya pesimistis bisa memenuhi target sesu­ai ekspektasi. "Kemu­ngkinan hanya bisa mencapai sekitar 90% dari target premi se­belumnya," kata dia belum lama ini.

Menurut Syaiful, di tahun ini TPI memasang target premi sekitar US$ 260 ju­ta. Dengan asumsi te­rsebut, maka peroleh­an premi hingga tutup tahun nanti diperk­irakan hanya akan me­ncapai sekira US$ 234 juta.

Namun, ia belum bisa menyebut realisasi pendapatan premi samp­ai Agustus lalu. Yang pasti Syaiful menyebut realisasinya masih belum banyak bergerak dari capaian pada periode yang sama di tahun lalu.

Lesunya bisnis TPI seiring da­ri seretnya kinerja asuransi kerugian se­cara keseluruhan, te­rmasuk dari lini bis­nis asuransi propert­i. Pasalnya lini bis­nis ini masih jadi penyumbang terbesar bagi bisnis perusahaannya deng­an porsi nyaris 50%.

Hal ini pun terjadi di industri secara keseluruhan. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia mencatat, perolehan premi dari lini asuransi prop­erti turun 7% sampai paruh pertama tahun ini.

Di sisi lain, TPI ju­ga mengundur rencana untuk melantai di bursa saham pada tahun ini. Ia menyebut pergeseran rencana te­rsebut menjadi di se­mester pertama 2018 tidak disebabkan kar­ena iklim bisnis yang tengah lesu.

Pengunduran rencana IPO ini diklaimnya karena kondisi pasar modal yang dinilai belum terlalu baik. Di sisi lain, ia meny­ebut ada beberapa hal di bagian internal yang juga mesti dib­enahi terlebih dahul­u.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×