Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk atau Tugu Insurance mencatat, jumlah klaim asuransi terkait banjir yang melanda wilayah Jabodetabek pada awal Maret 2025 masih relatif rendah.
Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat mengatakan, hingga saat ini, laporan klaim yang masuk masih di bawah 10 kasus, dengan seluruh laporannya berasal dari asuransi kendaraan.
“Kami masih melakukan estimasi kerugian atas klaim tersebut,” ujar Tatang kepada Kontan, Jumat (7/3).
Dibandingkan dengan banjir besar pada tahun 2020, jumlah klaim tahun ini jauh lebih sedikit. Saat itu, Tugu Insurance menerima total 69 klaim akibat bencana banjir.
Baca Juga: Tugu Insurance Nilai Industri Asuransi Umum akan Hadapi Banyak Tantangan pada 2025
Untuk mengantisipasi risiko banjir di masa mendatang, Tugu Insurance terus mengedukasi nasabah mengenai langkah-langkah mitigasi risiko bencana. Adapun informasi ini disebarluaskan melalui berbagai kanal komunikasi perusahaan agar nasabah dapat mengambil tindakan preventif secara mandiri.
Terkait perlindungan asuransi, Tatang bilang, risiko banjir tidak termasuk dalam polis dasar asuransi properti. Nasabah perlu mengambil perluasan pertanggungan untuk mendapatkan perlindungan terhadap bencana alam seperti banjir, badai, dan kerusakan akibat air.
Terkait tarif premi untuk perluasan pertanggungan banjir di Tugu Insurance tergantung pada beberapa faktor, seperti lokasi properti, nilai pertanggungan, dan riwayat kejadian banjir di area tersebut.
"Secara umum, tarif tambahan untuk perlindungan banjir berkisar antara 0,05% hingga 0,25% dari total nilai pertanggungan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News