Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebut klaim asuransi kesehatan masih menunjukkan peningkatan pada kuartal I-2024.
Ketua Bidang Ketua Bidang Produk, Manajemen Risiko, GCG AAJI Fauzi Arfan mengatakan industri asuransi jiwa sudah membayarkan klaim asuransi kesehatan sebesar Rp 5,96 triliun pada kuartal I-2024.
"Untuk klaim asuransi kesehatan, justru mengalami peningkatan cukup tinggi sebesar 29,4%, jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,6 triliun," ucapnya saat konferensi pers, Rabu (29/5).
Lebih rinci, Fauzi menerangkan dari total Rp 5,96 triliun tersebut, porsi terbesar dari klaim asuransi kesehatan terdapat pada jenis produk individu dengan total klaimnya mencapai Rp 3,89 triliun.
Nilai itu meningkat 34%, jika dibandingkan kuartal I-2023. Adapun klaim asuransi kesehatan kumpulan juga tercatat naik 21%, dengan total nilai sebesar Rp 2,07 triliun.
Baca Juga: Zurich Asuransi Indonesia Sebut Prospek Asuransi Rekayasa Masih Besar di Tahun 2024
Pada kuartal I-2024, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) telah melakukan pembayaran total klaim asuransi dan manfaat sebesar Rp 4,5 triliun atau meningkat 9,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 4,1 triliun.
Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, Karin Zulkarnaen menyebut hal ini didorong oleh peningkatan klaim kesehatan sebesar 33%, sebagian diimbangi dengan penurunan klaim kematian sebesar 20%.
"Adanya angka klaim yang tinggi ditambah dengan inflasi medis yang tinggi di Indonesia ini menjadi tantangan bagi industri, di mana mengharuskan beberapa perusahaan asuransi untuk mengambil langkah-langkah strategis salah satunya dengan penyesuaian biaya asuransi/premi untuk produk asuransi kesehatan," kata Karin kepada Kontan.co.id, Jumat (31/5).
Sementara itu, mengacu pada data terbaru PT BNI Life Insurance (BNI Life), klaim asuransi kesehatan BNI Life sampai dengan April 2024 meningkat 64% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Plt Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan menjelaskan klaim asuransi kesehatan perusahaan hingga April 2024 sebesar Rp 209 miliar.
"Strategi untuk menekan klaim asuransi kesehatan dengan proses seleksi risiko secara komprehensif, evaluasi kecukupan premi secara berkala dan mendukung nasabah untuk menjaga kesehatan melalui healthtalk, wellness program serta edukasi kepada peserta untuk penggunaan telemedicine," ujar Eben kepada Kontan.co.id, Jumat (31/5).
Baca Juga: AAJI: Klaim yang Dibayar Industri Asuransi Capai Rp 42,93 Triliun di Kuartal I-2024
Terkait dengan proyeksi klaim asuransi kesehatan pada tahun ini, BNI Life memprediksi klaim asuransi kesehatan bisa mengalami kenaikan seiring dengan kondisi iklim saat ini yang tidak menentu.
Selain itu juga, kenaikan klaim karena adanya kenaikan biaya berobat sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kenaikan klaim kesehatan.
Kemudian PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) mencatat hingga April 2024, kondisi klaim perusahaan menunjukkan adanya peningkatan sebesar 27,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dalam klaim asuransi kesehatan.
"Hingga April 2024, Manulife mencatat klaim asuransi kesehatan sebesar lebih dari Rp359juta. Kami akan senantiasa melindungi dan berkomitmen membayarkan klaim kepada nasabah," kata GM Indemnity Health Manulife Indonesia, Phung Magdalena, kepada Kontan.co.id, Minggu (2/6).
Adapun strategi yang Manulife terapkan untuk menekan klaim asuransi kesehatan yaitu dengan mengedukasi masyarakat Indonesia terutama nasabah melalui beberapa media, seperti di website perusahaan dan media sosial, untuk menerapkan gaya hidup yang sehat.
Selain itu juga Manulife bekerja sama dengan berbagai pihak seperti rumah sakit, regulator, dan pemerintah dalam mengelola klaim kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News