Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. Maskapai Asuransi Indonesia dan Perusahaan Asuransi Resiko Khusus (MAIPARK) tak membukukan klaim asuransi bencana sepanjang tahun 2012. Oleh sebab itu. anggaran klaim tersebut masuk ke dalam laba perusahaan.
"Klaim clean, hampir tidak ada," ucap Presiden Direktur MAIPARK Frans Y. Sahusilawane .
Padahal, tahun 2012 Maipark menargetkan anggaran klaim sebesar Rp 6 miliar-Rp 10 miliar. Namun karena klaim nihil, anggaran tersebut menjadi laba. "Laba tahun 2012 berada di sekitar Rp 32 miliar," kata Frans.
Untuk tahun 2013, Maipark akan menganggarkan klaim sekitar Rp 10 miliar. Kemudian ia menargetkan pertumbuhan premi cukup tinggi yakni 43 %. "Ekspektasi tahun ini, proyeksi naik 43 %," katanya.
Frans menyebut, pihaknya optimis akan pertumbuhan premi tersebut karena melihat asuransi di luar negeri sedang dalam kondisi kurang baik akibat bencana di Queensland, Jepang, dan Thailand pada tahun 2011 dan 2012.
"Harga reasuransi bisa tinggi. Bila ke luar negeri biayanya mahal, asuransi di Indonesia cari yang lebih murah," kata Frans.
Tahun lalu, target premi Maipark yakni Rp 147 miliar. Angka ini tumbuh sekitar 20% dibanding 2011. "Premi Maipark tumbuh stabil," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News