Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau yang biasa disebut Indonesia Eximbank mengakui di tahun ini tren rasio kredit macet dalam portofolio bisnis meningkat dibanding tahun lalu. Hal ini sejalan dengan kondisi bisnis yang menimpa sejumlah debitur.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai bulan Agustus kemarin, rasio non per forming loan (NPL) gross dari Eximbank berada di angka 4,42%. Jumlah ini meningkat pesar dibanding posisi pada bulan yang sama di tahun lalu yang sebesar 2,79%.
Begitu pula kenaikan yang terjadi di sisi NPL net yang melompat dari 1,67% menjadi 3,22%.
Lebih lanjut, dari total outstanding pembiayaan sebesar Rp 97,44 triliun sampai delapan bulan pertama tahun ini, sebesar Rp 1,78 triliun diantaranya dalam kondisi macet.
Direktur Pelaksana I Eximbank Dwi Wahyudi menyebut tren kenaikan rasio kredit macer ini utamanya terjadi di debitur yang berasal dari harga komoditas. "Kita tahu sendiri beberapa waktu lalu tren harga beberapa komoditas sempat turun sehingga ikut berdampak pada kinerja dari para debitur," kata dia, Rabu (11/10).
Sayangnya ia belum bisa menyebut siapa saja debitur yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban. Hanya ia bilang pelaku usaha yang terkait dengan sektor komoditas memang yang paling banyak.
Kondisi ekonomi global yang masih cukup menantang pun disebut dia turut memengaruhi. Karena hal ini tentu akan berdampak pada kinerja ekspor dari para debitur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News