Reporter: Issa Almawadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sukses bergandengan tangan di bisnis uang elektronik (e-money) jalan bebas hambatan atawa e-toll, belum cukup kuat menyatukan hati bank-bank milik pemerintah di bisnis mesin anjungan tunai mandiri (ATM).
Lagi-lagi, agenda konsolidasi ATM molor. Awalnya, empat bank BUMN mendapatkan titah untuk menggabungkan jaringan mesin ATM mulai Juli tahun ini. Target awal itu mundur hingga September. Namun, memasuki pekan pertama September, tanda-tanda konsolidasi ATM tak kunjung terlihat.
Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan, Bank Mandiri bersama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Tabungan Negara (BTN) terus melakukan koordinasi secara intensif pelaksanaannya.
Meski jadwal molor, empat bank meyakini sinergi ATM bisa terwujud sebelum tutup tahun ini. "Tahap awal, akan diimplementasikan di ATM area publik," kata Rohan kepada KONTAN, Jumat (4/9). Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI menambahkan, proses konsolidasi berjalan terus dan saat ini memasuki tahap pembahasan dari berbagai aspek.
Budi menyatakan, empat bank BUMN berhati-hati menimbang segala proses, khususnya faktor kepemilikan jumlah ATM dan lokasi. Yang pasti, mereka berharap konsolidasi perbankan ini bisa meringankan beban investasi jaringan. Keuntungan lain, terjadi penghematan dari sisi operasional ATM.
Hitungan awal, merger jaringan ATM bisa membuat bank berhemat seperempat biaya yang dikeluarkan, ketimbang membangun jaringan sendiri. Dus, efisiensi diharapkan dapat meningkatkan kemampuan bank mencetak laba. Tetap investasi Yang jelas, sembari menunggu proses konsolidasi kelar, bank memilih tetap menambah investasi ATM.
Budi bilang, BRI tetap melakukan penambahan mesin ATM. Terutama bagi ATM yang sudah mendapatkan izin. "Sudah dilakukan juga pembangunan rumah ATM, dan sewa lokasi," ungkap Budi.
Tribuana Tunggadewi, Sekretaris Perusahaan BNI bilang, konsolidasi yang molor mendorong BNI untuk menghitung ulang kebutuhan ATM di 2016. Pun begitu BTN. "Tahun ini, rencana ada tambahan 305 ATM," kata Eko Waluyo, Sekretaris Perusahaan BTN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News