Reporter: Ario Fajar | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mencatat terjadi kenaikan kontrak perjanjian industri pembiayaan (multifinance) di akhir kuartal III 2010. Kontrak perjanjian industri pembiayaan ini mencapai 14,3 juta kontrak, naik lebih dari 15% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai 12,4 juta kontrak.
Ketua APPI Wiwie Kurnie mengatakan, kenaikan pesat kontrak perjanjian tersebut disokong oleh pertumbuhan akumulasi dari pembiayaan baru ditambah dengan penerimaaan pembayaran konsumen (outstanding) dari beberapa segmen meliputi pembiayaan konsumen, sewa guna usaha atau leasing, kartu kredit dan anjak piutang. “Per 30 September 2010 saja outstanding naik 14,4% bila dibandingkan akhir tahun lalu,” terang Wiwie kepada KONTAN, kemarin (14/12).
Wiwie bilang, pembiayaan konsumen masih mendominasi mendominasi keempat segmen tersebut atau sekitar 60% melalui penyaluran kredit kendaraan bermotor baru dan bekas. Sayang, kata Wiwie, kontribusi dari kartu kredit jumlah masih sangat kecil dan hanya mencuil 0,8% dari kotak oustanding.
Wiwie memperkirakan, porsi pembiayaan konsumen ini akan semakin besar baik ketika tutup tahun maupun tahun depan. "Mengingat sebagian besar perusahaan pembiayaan terus meningkatkan booking barunya. Apalagi tahun depan penjualan mobil bekas akan semakin cerah,” ujar Wiwie.
Data dari Bank Indonesia menyebutkan, kontribusi pembiayaan konsumen senilai Rp 125 triliun atau 69% dari total outstanding. Sedangkan bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu naik 39%, yang hanya senilai Rp 89,83 triliun. Leasing sebesar Rp 52,50 triliun atau mendapat porsi sebesar 29%, sedangkan anjak piutang menjadi Rp 1,87 triliun atau 1% dari total outstanding yang mencapai Rp 180 triliun.
Saat ini APPI mencatat terdapat lebih dari 2.177 kantor cabang perusahaan pembiayaan dengan kemampuan menyerap 200 ribu tenaga kerja.?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News