kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Koperasi Digital KODI Berencana Rambah Pasar Asia


Selasa, 01 Oktober 2024 / 18:39 WIB
Koperasi Digital KODI Berencana Rambah Pasar Asia
ILUSTRASI. Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Bank BSI, Jakarta, Selasa (3/9/2024). Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah tipis 1 poin atau 0,01 persen ke level Rp15.526 dibandingkan sebelumnya rupiah sempat berada di level Rp15.525 per dolar AS. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Danielisa Putriadita

KONTAN.CO.ID - Pemerintah terus mendorong tranformasi digital di industri koperasi. 

Koperasi hingga saat ini terus berkembang dan menjadi andalan masyarakat untuk memutar roda perekonomian. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) tahun jumlah koperasi aktif sebanyak 130.354 unit dengan volume usaha sebesar Rp 197,88 triliun pada 2022. Jumlah ini meningkat 1,96% dibanding tahun sebelumnya sebanyak 127.846 unit dengan volume usaha Rp 182,35 triliun. 

Untuk memperkuat peran koperasi, pemerintah mendorong penggunaan teknologi dan sistem informasi baik dalam manajemen koperasi maupun dalam menjalankan usahanya. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sempat mengatakan dalam keterangan tertulis di laman Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, di era digital, digitalisasi koperasi penting dilakukan di tengah pasar digital Indonesia yang juga besar. 

Sekedar informasi, koperasi digital adalah transisi dari sistem koperasi konvensional ke platform digital. Koperasi digital bisa menjadi sarana  untuk dapat semakin optimal berperan membantu pelaku usaha maupun masyarakat dalam memperoleh akses modal dan pelatihan pengembangan usaha.

Platform koperasi digital juga hadir dari PT Satu Nusantara Inklusif (KODI). Koperasi konvensional kini bisa memiliki aplikasi digital untuk membantu segala kebutuhan koperasi, mulai dari pencatatan keuangan, manajemen anggota, manajemen aset, perhitungan SHU hingga Rapat Anggota Tahunan (RAT) secara online

Kodi berdiri sejak 2019 dan di 2020 Kodi diajak Kemenkop UKM untuk bisa menjadi salah satu provider platform digital untuk koperasi. 

Imam Teguh Prakoso Co Founder dan CEO Kodi mengatakan hingga hari ini, sudah ada sekitar 120 koperasi yang menjadi klien Kodi. Koperasi tersebut tersebar di antaranya di Batam, Padang, Palembang, Cilegon, Banten, Kendari, Banjabaru, Semarang, Surabaya, Bali, dan Jabodetabek. Sementara, jumlah anggota dari koperasi-koperasi tersebut mencapai 18.000 anggota. 

Menerima permintaan yang besar dari koperasi untuuk bisa go digital, Imam mengatakan Kodi akan merambah pasar hingga ke Asia. "Kita mau memperbesar pasar ke Malaysia dan Singapura dulu, kalau di Malaysia karakteristik industri koperasi di sana mirip dengan Indonesia," kata Imam. 

Fitur yang Kodi sediakan adalah solusi end to end, mulai dari bagaimana cara untuk menjaring anggota koperasi dengan lebih luas, menghasilkan laporan keuangan secara real time dan cepat serta transaksi yang tidak terbatas ruang dan waktu. "Anggota koperasi kita kasih fasilitas aplikasi seperti mobile banking," kata Imam. 

Jadi, anggota bisa setor dan tarik pinjaman hingga berbelanja. Di Kodi juga ada sistem yang bantu mengatur koperasi yang memiliki toko secara fisik dengan fitur cashier

Imam mengatakan bisnis ini mendapat pendapatan dari biaya langganan dan sharing profit. 

Selanjutnya: Harga Gandum Naik, Emiten Konsumer Siapkan Langkah Antisipasi

Menarik Dibaca: KSP Nasari Berhasil Merekrut Puluhan Ribu Anggota Karena Digitalisasi Koperasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×