Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 2,65% selama sepekan terakhir ke level 7.047,43 pada penutupan perdagangan Jumat (11/7).
Penguatan ini menjadi sinyal rebound setelah IHSG sempat melemah pada pekan sebelumnya. Meski begitu, pelaku institusi seperti dana pensiun disebut masih akan bersikap hati-hati dalam meningkatkan eksposur ke instrumen saham.
Staf Ahli Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI), Bambang Sri Mulyadi mengatakan peluang untuk menambah porsi saham memang terbuka, terutama bagi dana pensiun dengan aset kelolaan yang cukup besar.
Baca Juga: Dana Pensiun BCA Turunkan Porsi Investasi Saham, Ini Alasannya
“Peluang menambah porsi investasi saham mungkin dilakukan khususnya bagi Dana Pensiun yang mempunyai kelolaan aset cukup besar dan yang memungkinkan switching dari portofolio fixed income,” ujar Bambang kepada Kontan, Sabtu (12/7).
Namun, Ia menekankan bahwa kondisi pasar saat ini belum sepenuhnya stabil. Hal itu menjadi pertimbangan bagi sebagian besar dana pensiun, terutama yang berskala kecil untuk tetap bertahan dengan portofolio konservatif.
Menurutnya, dana pensiun secara umum akan mempertimbangkan aspek likuiditas secara cermat sebelum memutuskan alokasi ke saham. Kesesuaian antara kebutuhan likuiditas dan jatuh tempo portofolio investasi menjadi kunci utama dalam strategi pengelolaan.
“Dana pensiun harus menjaga keseimbangan antara kebutuhan likuiditas untuk membayar manfaat pensiun dan posisi portofolio investasinya, sehingga penempatan di saham perlu dipertimbangkan secara hati-hati,” jelasnya.
Baca Juga: IHSG Menguat Sepekan, Dana Pensiun BCA Tahan Diri Tambah Porsi Investasi Saham
Selanjutnya: Ekonomi Menantang, ASDP Kantongi Pendapatan Rp 5 Triliun Sepanjang Tahun 2024
Menarik Dibaca: Apakah Jurusan Bahasa Terancam Tergusur AI atau Tidak? Ini Sederat Faktanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News