Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan jasa profesional, KPMG Siddharta Advisory bakal investasi senilai US$ 9,8 juta atau Rp 150 miliar di Indonesia yang dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Investasi ini akan mendorong inisiatif komprehensif yang memberdayakan perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk mengoptimalkan operasional bisnis, memanfaatkan digitalisasi, dan membuka peluang pertumbuhan baru.
Presiden Direktur KPMG Siddharta Advisory, Irwan Djaja menyatakan invetasi senilai Rp 150 miliar tersebut menunjukkan potensi ekonomi di Indonesia yang tak tergoyahkan.
Baca Juga: Sri Mulyani Keluhkan Sulitnya Prediksi Harga Komoditas Pangan dan Energi Global
“Dengan pendanaan ini, kami bertujuan menciptakan 300 posisi baru dengan keterampilan tinggi di bidang-bidang penting seperti transformasi bisnis, security engineering, data science, keberlanjutan dan perubahan iklim,” ujarnya di Jakarta, Selasa (29/8).
Irwan menjelaskan mengapa hanya melakukan investasi sebesar Rp 150 miliar dan dalam waktu lima tahun, sebab perusahaan memiliki analisa sendiri mulai dari market, kepentingan dan lainnya.
“Kenapa lima tahun? karena untuk mendapatkan quality kan harus bertahap mencari the right people, the right tim, teknologi juga berevolusi terus,” jelasnya.
Irwan menuturkan, KPMG akan terus melanjutkan investasi setelah lima tahun nanti, tentunya dengan evaluasi yang dilakukan.
Baca Juga: Butuh Intervensi Kebijakan Gas dan TKDN untuk Muluskan Konversi Pembangkit Diesel
“Kita melihat apa yang kita lakukan beberapa tahun lalu dan kita melihat sekarang, investasi tahun lalu mengenarate opportunity di Indonesia akan lebih banyak,” tuturnya.
Managing Partner KPMG di Singapura, Ong Pang Thye mengungkapkan bahwa Rp 150 miliar ini merupakan investasi tahap pertama. Setelah lima tahun, akan ada rencana investasi baru.
“Kami sangat senang pasar Indonesia yang punya populasi muda dan besar. Kami percaya kami akan melanjutkan investasi KPMG kami berkomitmen untuk Indonesia da jangka panjang,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
