Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Ruisa Khoiriyah
DENPASAR. Penyaluran kredit Bank Mandiri di sektor perkebunan tumbuh tipis pada semester I-2014. Ada 5 komoditi perkebunan yang menjadi andalan Bank Mandiri untuk penyaluran kredit. Yakni, kelapa sawit, karet, tebu, teh, kopi, dan kakao.
Hal itu diungkapkan oleh Sunarso, Direktur Comercial dan Bussiness Banking Bank Mandiri, di Denpasar, hari ini (22/8). "Total kredit perkebunan kami untuk 5 komoditi tersebut mencapai Rp 62,64 triliun," ujarnya.
Dengan demikian, pertumbuhan nilai penyaluran kredit Bank Mandiri untuk 5 komoditi itu baru sebesar 4,1% bila dibandingkan posisi 30 Juni 2013 yang nilainya mencapai Rp 60,17 triliun.
Porsi terbesar adalah kredit untuk kelapa sawit yang nilainya mencapai Rp 54,63 triliun. Disusul kredit di sektor karet senilai Rp 4,76 triliun. Selanjutnya, tebu dengan nilai kredit Rp 2,49 triliun. Kemudian, kredit di perkebunan teh senilai Rp 481,18 miliar. Terakhir, kopi dan kakao dengan nilai kredit Rp 275,63 miliar. Jumlah debitur Bank Mandiri untuk sektor perkebunan saat ini mencapai 3.651 perusahaan.
Bank Mandiri menilai, potensi penyaluran kredit perkebunan masih terbuka lebar. Terlebih, selama ini, rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) sektor perkebunan di bank pelat merah itu, masih sangat rendah, yakni 0,2% per Juni 2014.
Kendati tumbuh tipis, kontribusi kredit kelapa sawit dari Bank Mandiri terhadap kredit kelapa sawit nasional, lumayan besar yaitu mencapai 24,39% per Juni 2014. Sedangkan kredit karet kontribusinya hanya sebesar 2,13%. Kemudian, kontribusi kredit tebu lebih kecil lagi yaitu cuma 1,11% dari kredit perbankan nasional untuk perkebunan tebu. Untuk kelompok kredit teh, kontribusi nilainya sekitar 0,21% dari total kredit perbankan nasional untuk teh. Terakhir, kredit kopi dan kakaonya malah hanya 0,12% dari kredit perbankan nasional untuk kopi dan kakao.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News