kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit Bank Sampoerna ditopang segmen UMKM


Rabu, 30 Mei 2018 / 15:37 WIB
Kredit Bank Sampoerna ditopang segmen UMKM
ILUSTRASI. Bank Sampoerna


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah lesunya kinerja bank kecil dan memengah di kuartal I 2018, PT Bank Sahabat Sampoerna justru menunjukkan kinerja positif pada bulan April 2018. Fokus bank pada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu pendorong pertumbuhan kredit.

Lesunya kinerja industri kelompok bank yang memiliki modal di bawah Rp 5 triliun tersebut tercermin dari laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Maret 2018.

Tercatat pertumbuhan kredit bank BUKU I dan BUKU II masing-masing turun 0,32% menjadi Rp 44,33 triliun dan untuk bank BUKU II turun 12,79% menjadi Rp 495,51 triliun. 

Di sisi pendanaan atau dana pihak ketiga (DPK) ikut turun. Bank BUKU I turun 4,88% menjadi 55,35 triliun. Dan, Bank BUKU II turun 12,92% menjadi Rp 561,64 triliun.

Kendati demikian, pertumbuhan kredit Bank Sampoerna per April 2018 justru naik 13,0% year on year menjadi Rp 6,8 triliun. Disusul dengan tumbuhnya DPK 8,14% menjadi Rp 7,3 triliun.

Henky Suryaputra, Chief Financial Officer (CFO) Bank Sahabat Sampoerna menjelaskan, peningkatan ini memang sedikit lebih tinggi di atas industri, ini terkait dengan potensi UMKM yang memang masih sangat besar di Indonesia.

“Bank Sampoerna sangat fokus terhadap UMKM dari waktu ke waktu. Porsi pinjaman yang disalurkan ke UMKM berkisar antara 70% sampai 80%,” ujar Henky saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (28/5).

Menurutnya, angka DPK yang tidak jauh berbeda memang merupakan bagian dari strategi perseroan untuk menjaga likuiditas. Pihaknya menjaga loan to deposit ratio (LDR) di level 92%.

Menurut Henky, tahun ini mungkin akan banyak tantangan, termasuk tantangan dari kondisi ekonomi global dan tantangan situasi politik. Tapi, pihaknya melihat industri UMKM akan cukup luwes dan fleksibel menghadapi tantangan dan bahkan memanfaatkan momen tahun politik.

Bank Sampoerna masih relatif kecil di tengah potensi Indonesia yang demikian luas. Jadi, pihaknya melihat bahwa kesempatan untuk bertumbuh masih sangat baik.

“Kami juga terus bekerja sama dengan mitra koperasi untuk menyalurkan pinjaman ke UMKM yang cukup jauh dari pusat ekonomi,” ujar Henky.

Pihaknya memproyeksikan pertumbuhan kredit dan DPK akan sedikit di atas proyeksi OJK yang sebesar 10% hingga 12%. Tentu pertimbangannya antara lain untuk menjaga risiko likuiditas.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×