Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Target kredit industri perbankan pada tahun ini sepertinya susah untuk dicapai. Hal ini disebabkan karena masih jauhnya realisasi penyaluran kredit untuk mencapai target pertumbuhan 11,89% secara tahunan atau year on year (yoy) di akhir 2017.
Seperti diketahui, sampai Oktober 2017 pertumbuhan kredit perbankan hanya sebesar 8,18% secara yoy. Menurut catatan OJK, diperlukan tambahan kredit Rp 390 triliun di kuartal 4 untuk mencapai target pertumbuhan kredit ini.
Irnal Fiscalutfi, Direktur Pengawasan Bank OJK bilang pada tahun ini memang terjadi perlambatan pertumbuhan kredit.
"Masih banyak cukup target kredit yang belum tercapai," kata Irnal, Kamis (7/12).
Pertumbuhan kredit yang masih belum terlalu kencang disebabkan karena kredit investasi hanya tumbuh 5,39% yoy. Sedangkan kredit modal kerja dan konsumsi hanya naik 8%-10%.
Selain itu, pertumbuhan domestik yang belum terlalu kencang karena kondisi domestik, regional dan komoditas yang belum pulih. Selain itu NPL yang masih cukup tinggi di beberapa sektor membuat perbankan harus berhati-hati.
Belum kencangnya pertumbuhan kredit perbankan ini disebabkan karena ekspansi usaha masih tertekan.
Berdasarkan catatan OJK, dari revisi rencana bisnis bank 2017 hampir semua bank merevisi pertumbuhan kreditnya menjadi lebih rendah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News