Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Seluruh Indonesia (Perbarindo) yakin, pertumbuhan kredit BPR bisa lebih tinggi ketimbang tahun lalu. Kredit BPR tahun ini diyakini bisa naik sampai 18% year on year.
Menurut Joko Suyanto, Ketua Umum Perbarindo, ada kombinasi faktor internal dan eksternal yang membuat pertumbuhan kredit BPR bisa mencapai angka tersebut. Dari segi internal, BPR tak bisa memberikan layanan jasa lalu lintas pembayaran sehingga bank jenis ini tak bisa mendapatkan pendapatan non bunga atau fee based income. "Ini membuat BPR akan semaksimal mungkin mendorong pertumbuhan kredit," kata Joko saat dihubungi KONTAN, Selasa (24/3).
Dari segi eksternal, bisnis BPR sangat banyak mengandalkan kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kredit untuk sektor potensinya masih sangat kuat.
"Walaupun diakui, fluktuasi nilai tukar rupiah dan kondisi ekonomi makro juga rentan bagi tingkat suku bunga acuan (BI rate). Ini membuat resiko bunga tinggi bagi BPR masih ada, namun saya kira tak terlalu besar dampaknya," pungkas Joko.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Januari 2015, jumlah kredit yang telah disalurkan BPR mencapai Rp 68,51 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 15,14% year on year dibanding akhir Januari 2014 yang mencapai Rp 59,50 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News