Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan kredit secara konsolidasi 14,1% menjadi Rp 843,6 triliun sepanjang 2018.
Direktur Utama BRI Suprajarto menyatakan sepanjang 2018, portofolio penyaluran kredit BRI terhadap segmen UMKM tercatat sebesar Rp 645,7 triliun atau setara 76,5% dari total penyaluran kredit BRI. Angka ini lebih tinggi dibandingkan proporsi kredit UMKM BRI di akhir tahun 2017 sebesar 75,6%.
"Hal tersebut selaras dengan strategi BRI yang terus fokus memberdayakan dan mengembangkan ekonomi kerakyatan dengan menyediakan akses permodalan terhadap pelaku UMKM di Indonesia. Targetnya, di tahun 2022 portofolio penyaluran kredit UMKM BRI mencapai 80% dari total kredit,” ujar Suprajarto.
Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross BRI tahun 2018 secara konsolidasi sebesar 2,27%. Nilai ini sedikit naik dari periode yang sama 2017 sebesar 2,23%. Namun untuk NPL coverage dari semula 183% di akhir 2017 naik menjadi 185,9% di akhir 2018.
Bila ditelisik lebih jauh, untuk pertumbuhan kredit bank only, kredit yang paling besar pertumbuhannya adalah kredit kepada segmen komersial kecil yang tumbuh 18,9% yoy menjadi Rp 183 triliun.
Kredit mikro tumbuh 14,5% yoy menjadi Rp 271,3 triliun. Sedangkan kredit konsumer tumbuh 14,1% yoy menjadi Rp 130,8 triliun. Adapun kredit koporasi di luar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tumbuh 10% yoy menjadi Rp 91,3 triliun.
Sedangkan kredit kepada BUMN tumbuh 9,7% yoy menjadi Rp 106,6 triliun. Sedangkan kredit yang mengalami penurunan adalah kredit ke segmen menengah. Kredit ke segmen ini turun 7,5% yoy menjadi 18,4 triliun.
Direktur keuangan BRI Haru Koesmahargyo menyatakan pada 2019, bank dengan sandi saham BBRI ini menargetkan dapat menyalurkan pertumbuhan kredit 12%-14% secara tahunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News