Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak dibentuk pada tahun 2021, Holding Ultra Mikro yang dipimpin oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) semakin konsisten menyalurkan kredit di segmen tersebut.
Pada periode semester I-2024 ini, kredit yang disalurkan holding tersebut telah mencapai Rp 622,3 triliun.
Mengacu pada presentasi perusahaan dalam situs resmi BRI, pertumbuhan kredit Holding Ultra Mikro sekitar 7,7% secara tahunan (YoY). Namun, jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, kenaikannya hanya sekitar Rp 300 miliar.
Secara kontribusi, kredit Ultra Mikro ini paling banyak berasal dari BRI sebagai induk holding dengan nilai mencapai Rp 496,2 triliun. Sementara itu, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian masing-masing menyumbang Rp 49,2 triliun dan Rp 77 triliun.
Baca Juga: Sejumlah Bank Ini Catat Pertumbuhan Bunga Lebih Tinggi Dibandingkan Kredit
Namun, jika melihat dari pertumbuhan, kredit Ultra Mikro yang berasal dari Pegadaian tercatat mengalami kenaikan paling signifikan, dengan pertumbuhan mencapai 22,5% YoY.
Sebaliknya, pertumbuhan kredit BRI sebagai induk dan PNM tidak mencapai dua digit. Masing-masing pertumbuhannya hanya sekitar 5,7% YoY dan 8% YoY.
Kondisi serupa juga terlihat dari jumlah peminjam kredit Ultra Mikro. Pegadaian mencatatkan pertumbuhan tertinggi sekitar 11,3% YoY, dengan jumlah peminjam mencapai 7,7 juta.
Selanjutnya, PNM mencatat jumlah nasabah peminjam kredit Ultra Mikro mencapai 15 juta nasabah, dengan pertumbuhan hanya sekitar 1,8% YoY.
Di sisi lain, jumlah nasabah Ultra Mikro milik BRI justru mengalami penurunan pada periode ini. Per semester I-2024, jumlah nasabah Ultra Mikro dari BRI sebanyak 13,4 juta, turun 6,3% YoY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News