kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kredit investasi diproyeksi tumbuh di atas 12%


Jumat, 06 Januari 2017 / 10:51 WIB
Kredit investasi diproyeksi tumbuh di atas 12%


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksi kredit investasi bisa tumbuh di atas 12% pada 2017. Hal ini didukung oleh data bahwa pertumbuhan kredit investasi per November 2016 lalu, sebesar 11,75% secara tahunan atau year on year (yoy).

Tercatat pertumbuhan kredit investasi sampai November 2016 merupakan paling tinggi di antara dua jenis kredit lain yatu investasi dan modal kerja. Tercatat kredit modal kerja dan konsumsi pada November hanya tumbuh masing masing 7,34% dan 7,39%.

Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS, Dody Arifianto mengatakan, yang menyebabkan kenaikan kredit investasi sepanjang 2016 adalah beberapa sektor yang terkait infrastruktur.

“Misalnya yang kredit yang terkait konsutruksi yang tumbuh 20% lebih dan kredit terkait kelistrikan yang tumbuh lebih dari 29% pada 2016,” ujar Dody kepada KONTAN, Jumat (6/1)

Selain itu kredit terkait pertanian dan perumahan menurut Dody juga merupakan pendorong kredit investasi sepanjang 2016 lalu. Program sejuta rumah merupakan salah satu pendorongnya.

Dengan anggaran infrastruktur yang lebih besar pada 2017 ini, diperkirakan kredit investasi akan mengalami kenaikan cukup kencang.

Apalagi menurut Dody, potensi pembangunan infrastruktur di beberapa daerah yang masih terbuka lebar. Misalnya adalah pembukaan pabrik, hal ini bisa mendorong penyaluran kredit investasi pada 2017 ini.

Beberapa bankir menyebut kredit investasi ini utamanya adalah jenis pembiayaan bertenor panjang dan terkait proyek pemerintah. Oni Febriarto Rahardjo, Direktur Komersial BTN mengatakan, selama ini kredit sektor investasi disalurkan ke industri hotel dan perkantoran.

“Kredit investasi kebanyakan untuk pembiayaan hotel dan kantor sektor memengah,” ujar Oni kepada KONTAN, Jumat (6/1).

Untuk rasio kredit bermasalah (NPL sektor investasi), pada 2017 kenaikannya tidak setinggi 2016 lalu seiring dengan semakin tingginya penyaluran kredit. Sebagai informasi, terakhir berdasakan data OJK pada 2016 NPL kredit investasi berada di angka 3,51%. Pada tahun 2017 ini, NPL investasi diproyeksikan akan naik tapi tidak tapi akan berada di bawah 3,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×