kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kredit konsumsi tumbuh, laba Bank Jatim naik 14%


Kamis, 12 Maret 2015 / 14:00 WIB
Kredit konsumsi tumbuh, laba Bank Jatim naik 14%
ILUSTRASI. Republican U.S. presidential nominee Donald Trump reacts during the first presidential debate with Democratic U.S. presidential nominee Hillary Clinton at Hofstra University in Hempstead, New York, U.S., September 26, 2016. REUTERS/Lucas Jackson - TPX IMAGES OF THE DAY


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) melewati tahun 2014 dengan senyum ceria. Sepanjang tahun lalu, Bank Jatim mampu mengumpulkan laba bersih mencapai Rp 939,08 miliar, tumbuh 13,92% dibandingkan tahun 2013.

Sementara itu, laba sebelum pajak yang berhasil dikumpulkan bank dengan kode emiten BJTM ini mencapai Rp 1,36 triliun, naik 19,27% dari Rp 1,15 triliun. Pundi-pundi laba Bank Jatim menggemuk karena berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 26,19 triliun. Angka ini tumbuh 18,61% dari realisasi penyaluran kredit tahun 2013 yang sebesar Rp 22,98 triliun.

Direktur Utama Bank Jatim, Hadi Sukrianto menuturkan, kontribusi terbesar penyumbang pertumbuhan kredit berasal dari kredit konsumer yang sebesar 61,74% atau mencapai Rp 16,71 triliun. Kredit konsumer naik sebesar 19,14% secara tahunan (year on year/yoy).

Mesin pertumbuhan kredit konsumsi adalah kredit pemilikan rumah (KPR) dengan total penyaluran kredit mencapai Rp 1,3 triliun sepanjang tahun 2014, tumbuh 26,71%. Selanjutnya, kredit komersial tumbuh 22,53% menjadi Rp 5,18 triliun. Kredit segmen ini menyumbang porsi 19,77% dari total kredit. Sementara kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berkontribusi 16,41% atau setara dengan Rp 4,30 triliun. Angka ini tumbuh sebesar 12,38%.

Pertumbuhan kredit dibarengi perbaikan kualitas kredit atau rasio kredit bermasalah (non performing loan/ NPL). NPL Bank Jatim per 31 Desember 2014 tercatat sebesar 3,31%, turun tipis dari periode sebelumnya 3,44%. Pertumbuhan penyaluran kredit pun mendorong peningkatan aset menjadi Rp 37,99 triliun, naik 14,98%.

Bank Jatim juga menunjukkan kebolehannya meraih dana pihak ketiga (DPK) di tengah pengetatan likuiditas. DPK mencapai Rp 30,27 triliun, tumbuh 16,48% dari tahun 2013. Hanya saja, pertumbuhan DPK tersebut harus dibayangi penurunan  margin bunga bersih (NIM) ke level 6,90% dari 7,14%. “NIM turun karena mahalnya biaya dana yang harus dikeluarkan," ucap Hadi, Rabu (11/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×