Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio kredit bermasalah dalam mata uang asing atau NPL valas di bank besar pada akhir 2017 membaik. Hal ini terlihat dari hasil rekapitulasi yang dilakukan Kontan.co.id dari laporan keuangan publikasi masing-masing bank.
Rekapitulisasi data ini dilakukan pada 10 bank besar yaitu BRI, Bank Mandiri, BCA, BNI, Bank CIMB Niaga, Bank Danamon, Bank Panin, Bank Maybank, Bank Permata dan Bank OUB Indonesia.
Secara rata-rata, NPL valas 10 bank besar ini pada 2017 lalu turun 56 bps secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi 2,38% dari sebelunya 5,47%. Jika dilihat penurunan ini disebabkan oleh turunnya kredit macet valas kolektibilitas 3 sampai 4 di beberapa bank menengah swasta.
Seperti Bank CIMB Niaga yang pada 2016 mencatat NPL valas sebesar 7,1% turun di 2017 menjadi 3,38%. Bank Danamon juga mencatat penurunan NPL di angka 3,13% dari 2016 yang sebesar 7,69%.
Maybank pada 2016 pernah mencatat NPL valas sebesar 11,35% turun 5,53% di 2017. Sedangkan Bank Permata juga pernah mencatat NPL valas sebesar 14,2% pada 2016 turun menjadi 2,13% di 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News