kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembiayaan bermasalah KUR BSM menyentuh 11%


Senin, 19 Mei 2014 / 15:46 WIB
Pembiayaan bermasalah KUR BSM menyentuh 11%
ILUSTRASI. Contoh beras program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) dari Perum Bulog.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Rasio pembiayaan bermasalah atau non performing finance (NPF) dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Bank Syariah Mandiri (BSM) masih jadi duri dalam daging. Hingga 30 April lalu, NPF KUR di anak usaha Bank Mandiri ini masih bertengger di level 11%.

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian per 30 April 2014, total pembiayaan KUR yang disalurkan BSM mencapai Rp 3,65 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 15,14% dibanding pembiayaan KUR di bulan April 2013 yang mencapai Rp 3,17 triliun.

Kenaikan ini diikuti penambahan jumlah debitur KUR BSM dari 42.935 orang di bulan April 2013 menjadi 52.019 orang di bulan April 2014. Namun rata-rata pembiayaan KUR BSM mengalami penurunan dari Rp 74 juta per debitur di bulan April 2013 menjadi Rp 70,3 juta per debitur di bulan April 2014.

Sayangnya kenaikan pembiayaan KUR BSM juga diikuti melonjaknya rasio kredit bermasalah. Padahal, di bulan April 2013, NPF KUR BSM masih 6,8%.

KONTAN telah berusaha melakukan konfirmasi langsung kepada Agus Sudiarto, Direktur Utama BSM. Sayangnya, Agus tak bersedia menjawab dengan alasan sedang rapat di Bank Indonesia (BI). "Mohon maaf kebetulan sedang rapat di BI," kata Agus pada KONTAN, via pesan pendek, Senin (19/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×