Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat rasio kredit bermasalah (NPL) pada akhir 2017 lalu 2,3% atau turun dari periode sama 2016 3%.
Ternyata penurunan ini selain disebabkan karena kualitas kredit yang membaik, BNI juga melakukan hapus buku terhadap beberapa segmen kredit terutama korporasi.
Rico Rizal Budidarmo, Direktur Keuangan BNI bilang hapus buku yang telah dilakukan sepanjang 2017 mencapai Rp 8 triliun.
"Penurunan NPL sejalan dengan manajemen risiko seperti hapus buku debitur yang dilakukan bank," kata Rico saat paparan kinerja.
Achmad Baiquni, Direktur Utama BNI bilang hapus buku pada 2017 lalu beberapa dikontribusikan oleh sektor korporasi. "Trikomsel merupakan salah satu debitur yang dilakukan write off," kata Baiquni dalam paparan kinerja, Rabu (17/1).
Menurut Baiquni, write off dilakukan pada semua kredit yang gagal dilakukan restrukturisasi. Khusus Trikomsel, Baiquni bercerita bahwa keputusan PKPU saat itu kurang menguntungkan bank maka oleh bank dilakukan write off.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News