Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlambatan permintaan kredit akibat tekanan pandemi virus corona baru (Covid-19) bakal mempengaruhi pendapatan berbasis fee dan komisi atau fee based income (FBI) perbankan. Pasalnya, sumber fee based income perbankan juga banyak terkait dengan kredit seperti administrasi kredit, kredit sindikasi dan lain sebagainya.
Sebagian bank mulai mengalami perlambatan fee based income di tengah pandemi Covid-19, sementara yang lain masih bisa tumbuh baik karena mampu mengoptimalkan dari sumber yang terkait dengan transaksi nasabah dan transaksi treasury.
Baca Juga: Bisnis Cash Management Bank Tumbuh Saat Pandemi Corona (Covid-19)
PT Bank CIMB Niaga Tbk jadi salah satu bank yang telah merasakan dampak negatif Covid-19 terhadap perolehan pendapatan non bunga. Pada kuartal I-2020, fee based income bank swasta kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV ini menurun dibanding periode yang sama tahun lalu.
“Seiring dengan penurunan ekonomi secara nasional dan juga adanya pembatasan kegiatan operasional Bank, FBI kuartal I turun. Ini terutama disebabkan oleh menurunnya pendapatan fee dari sindikasi," kata Lee Kai Kwong, Direktur Finance & SPAPM CIMB Niaga pada Kontan.co.id, Jumat (24/4).
Namun, jika dibandingkan dengan kuartal IV 2019, perolehan fee based income CIMB di kuartal pertama tahun ini masih lebih tinggi karena didukung oleh pendapatan fee terkait administrasi, asuransi dan trade finance.
Lee Kai Kwong tidak menyebutkan detail capaian fee based income di kuartal I tersebut. Hanya saja, per Februari 2020 berdasarkan laporan bulanan, CIMB membukukan pendapatan fee, komisi, dan administrasi sebesar Rp 512,7 miliar atau turun 1,09% dari periode yang sama tahun lalu.
Tanpa menyebut target tahun ini, Lee Kai Kwong berharap sumber fee based income terkait transaksi online bisa meningkat di tengah pandemi ini. Hal itu sejalan dengan fokus perseroan untuk meningkatkan dana murah (CASA) dan digital banking.
Melalui platform Go Mobile, lanjutnya, nasabah CIMB dapat melakukan tarik dan setor tunai tanpa kartu, top-up e-wallet, real-time discount menggunakan transaksi QR dan transaksi terjadwal. Lalu lewat CIMB Clicks, nasabah melakukan pembelian reksadana dan obligasi ritel.
Sementara PT Bank Mandiri Tbk masih menorehkan pertumbuhan FBI walaupun yang bersumber dari pencairan kredit sudah melambat. Hingga Februari 2020, FBI bank pelat merah ini tumbuh 34,6% secara year on year (yoy) yang didorong adanya pendapatan yang cukup besar dari transaksi treasury.
Rully Setiawan Bank Mandiri mengatakan, di tengah pandemi ini, fokus utama perbankan adalah melakukan relaksasi dan restrukturisasi kredit agar tidak menyebabkan penurunan kualitas. Sehingga fee based income yang bersumber dari pencairan kredit akan terdampak.
"Namun, bank masih punya sumber fee based income yang tidak terkait kredit, namun berasal dari transaksi nasabah dan transaksi treasury," jelasnya.
Di tengah pandemi Covid-19, Bank Mandiri akan mendorong fee based income dari transaksi treasury dengan adanya volatilitas nilai tukar. Kemudian, mendorong fee based income yang bersifat berulang yang berasal dari transaksi nasabah seperti pembayaran, cash management, atau transaksi e-channel.
Rully memperkirakan, fee based income dari dua sumber tersebut masih dapat tumbuh cukup baik, mengingat kebutuhan transaksi non-tunai atau transaksi yang tidak memerlukan layanan cabang semakin meningkat seiring dengan adanya pembatasan sosial yang ditetapkan pemerintah.
Baca Juga: Perbankan sambut baik penurunan biaya transfer kliring mulai hari ini
"Kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menggunakan layanan e-channel Bank Mandiri yaitu Mandiri Online. Sementara itu, untuk nasabah korporasi atau badan usaha dapat menggunakan Mandiri Cash Management dan Mandiri Internet Bisnis." tambah Rully.
Adapun Bank BRI Agro masih menorehkan pertumbuhan fee based income dua digit sepanjang kuartal I 2020 karena penyumbang terbesar pendapatan non bunga perseroan masih dari administrasi simpanan. "Tetapi pertumbuhan terbesar adalah fee based income dari e-channel," kata Ebenezer Girsang, Direktur Utama BRI Agro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News