Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) memprediksi pertumbuhan kredit mikro pada tahun depan bisa mencapai 10% sampai 12%. Salah satunya disumbang dari program kredit usaha rakyat (KUR) pemerintah dan prediksi membaiknya pertumbuhan ekonomi tahun depan.
Kepala Subdivisi Risiko Perekonomian dan Sistem Perbankan LPS Mochammad Doddy Arifianto mengatakan, pada tahun depan, diprediksi akan semakin banyak lembaga keuangan baik bank maupun non bank yang menyalurkan KUR. “Tahun depan bunga KUR diprediksi akan lebih rendah dari saat ini,” ujar Doddy, Senin, (17/10).
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang diprediksi mendorong pertumbuhan kredit UMKM tahun depan, di antaranya peraturan PBI No 14/22/PBI/2012 tentang kewajiban minimal penyaluran kredit sebesar 15% dari total kredit.
Namun, Doddy mengatakan,, bank juga harus mewaspadai potensi kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) di sektor UMKM yang masih cukup tinggi terutama di sektor perdagangan dan manufaktur. Sampai Juli 2016, tercatat NPL UMKM tercatat masih sebesar 4,58% dengan pertumbuhan kredit 8,02% yoy menjadi Rp 765 triliun.
Sampai akhir tahun ini, Doddy memprediksi, NPL UMKM tidak akan banyak berubah pada kondisi saat ini. Sedangkan tahun depan, diprediksi NPL akan berada di angka 4,3%. Prediksi penurunan NPL tahun depan, selain karena kenaikan penyaluran kredit juga beberapa bank melakukan restrukturiasasi kredit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News