Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Penjualan mobil baru hingga paruh pertama tahun ini memang belum terlalu menggembirakan. Namun bagi PT Adira Dinamika Multi Finance, kredit mobil baru justru masih lumayan.
Beberapa pemain multifinance lain banyak memanfaatkan pasar mobil bekas untuk menambal lesunya pasar mobil baru. Namun Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli bilang perubahan strategi yang dilakukan perusahaanya membuat booking mobil tumbuh lebih tinggi ketimbang mobil bekas (seken).
Sampai paruh pertama tahun ini dia menyebut pihaknya menyalurkan total kredit sebesar Rp 15,7 triliun. Jumlah ini naik sekitar 5,3% dibanding periode yang sama di tahun kemarin.
Nah dari portofolio pembiayaan sebesar itu, dia bilang 23% atau setara Rp 3,61 triliun diantaranya berasal dari kredit mobil baru.
"Di pembiayaan mobil baru kami mencatatkan pertumbuhan sebesar 8% dari periode yang sama di 2016," kata Hafid, Selasa (25/7).
Di sisi lain, porsi dari pembiayaan mobil bekas berada di kisaran Rp 2,8 triliun atau punya porsi sebesar 18%. Di segmen ini, dia bilang angka pembiayaan yang disalurkan perusahaannya hanya naik sekitar 1% secara year on year.
Kinerja yang lebih baik di pasar mobil baru, kata dia disebabkan karena kini perusahaannya lebih banyak memfokuskan bisnis di pasar kendaraan penumpang. Berbeda dari sebelumnya dimana Adira Finance lebih banyak bermain di kendaraan niaga.
Pasalnya menurut Hafid, segmen mobil penumpang saat ini memang kondisi terbilang lebih baik ketimbang kendaraan niaga seperti pikap dan truk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
