Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu pendorong kredit konsumsi adalah kredit multiguna. Bahkan pada kelompok bank pembangunan daerah kredit multi guna menjadi andalan bisnis bank.
Ambil contoh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) yang menyalurkan lebih dari setengah kredit lewat Kredit multiguna.
Direktur Bisnis Ritel & Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya menyatakan hingga September 2018, Bank Jateng menyalurkan kredit multiguna sebesar Rp 27,06 triliun. Nilai ini tumbuh 6,47% secara tahunan atau year on year (yoy).
"Dengan kondisi pasar seperti ini, target akhir tahun diproyeksi akan tercapai karena posisi sekarang sudah mendekati target Desember 2018. Non performing loan (NPL) Kredit Multiguna pada September 2018 sebesar 0,33%," ujar Hanawijaya kepada Kontan.co.id, Selasa (16/10).
Lanjut Hanawija, target kredit multiguna sepanjang 2018 hanya Rp 27,63 triliun. Melihat pencapaian pada kuartal ketiga 2018, manajemen memproyeksi pencapaian kredit multiguna sampai akhir tahun sebesar 105% dari target.
"Kredit multiguna merupakan 59% dari portofolio kami sebesar Rp 45,57 triliun. Mulitiguna kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah produk turunan dari payroll PNS di Bank Jateng. Kami. Kredit ini memberikan banyak kemudahan bagi PNS yang menjadi nasabah utama kami," ujar Hanawijaya.
Meski kredit konsumer yang didorong oleh kredit multiguna, Bank Jateng terus meningkatkan porsi kredit produktif. Hanawijaya mengatakan Kredit produktif per September sebesar Rp 17,43 triliun atau 38,25%. Kredit produktif tumbuh 24% secara tahunan.
Asal tahu saja, kredit Bank Jateng pada kuartal ketiga sebesar Rp 45,57 triliun. Nilai ini tumbuh 11,43% yoy dari posisi yang sama tahun lalu Rp 40,87 Triliun. Adapun NPL kotor sebesar 1,84%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News