Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Pembangun Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) berupaya menjaga likuiditas.
Direktur Bisnis Ritel & Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya mengatakan, hingga Agustus 2018, rasio pembiayaan terhadap pendanaan atau financing to deposit ratio (FDR) di posisi 119%. Meski demikian, Hanawijaya mengaku likuiditas UUS Bank Jateng masih longgar.
"Likuiditas di UUS Bank Jateng masih longgar. Hal ini karena kami menerbitkan Medium Term Note (MTN) Sukuk sebesar Rp 500 miliar," ujar Hanawijaya kepada Kontan.co.id, Rabu (3/10).
Selama delapan bulan pertama 2018, UUS Bank Jateng menyalurkan pertumbuhan pembiayaan 29,85% year on year (yoy) dengan nilai outstanding Rp 2,42 triliun. Sedangkan himpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat Rp 1,95 triliun. Hanawijaya mengaku nilai ini turun 0,45% dari posisi yang sama tahun lalu.
"DPK mengalami perlambatan dikarenakan keluarnya dana dari salah satu prime customer kami. Akan kami optimalkan pada kurtal IV ini," kata Hanawijaya.
Hingga akhir tahun, UUS Bank Jateng menargetkan dapat menekan likuiditas hingga FDR di akhir tahun menjadi 92%. Guna mencapai target tersebut, manajemen berupaya memonitor rencana kantot cabang atas dana nasabah setiap minggu. "Juga memberikan insentif kepada cabang dan nasabah loyal," pungkas Hanawijaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News