Reporter: Menur Asri Kuning, Dyah Megasari |
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berhasil meraup laba bersih Rp 8,61 triliun pada semester I 2012. Angka ini meningkat 26,83% dari periode yang sama tahun lalu yakni Ro 6,79 triliun.
Beberapa pos menyumbang kinerja tersebut. Direktur Utama BRI Sofyan Bashir merinci, BRI berhasil menjaring pendapatan bunga sebesar Rp 23,6 triliun, naik tipis 2,5% dari Rp 23,07 triliun.
Sedangkan pendapatan bunga bersih (net interest income) berhasil mencapai Rp 17,15% tumbuh 3,1% dari Rp 16,64 triliun. Kemudian, pendapatan non bunga (fee based income) bertambah 13,8% menjadi Rp 3,6 triliun.
Bank berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini tetap mengantongi laba yang tinggi, meskipun, penyaluran kredit tahun ini di bawah industri maupun harapan Bank Indonesia (BI) di level 24%.
Bank yang mengaku bersahabat dengan wong cilik ini hanya mencatat pertumbuhan kredit 14,67% dari Rp 265,82 triliun menjadi Rp 304,81 triliun.
Kredit mikro
Lantaran mengaku mengincar nasabah ritel, kredit sektor mikro masih menjadi ujung tombak bisnis bank. Kredit tersebut mencapai Rp 12,62 triliun atau tumbuh di atas total kredit yaitu 15,03% dari Rp 83,97 triliun menjadi Rp 96,59 triliun.
Paparannya, pada kuartal I-2012 pertumbuhan kredit mikro hanya sebesar Rp 1,59 triliun sedangkan di kuartal II-2012 melonjak jadi Rp 4,81 triliun.
"Artinya, secara kuartalan, kredit mikro kami melonjak hingga tiga kali lipat," tutur Sofyan.
Atas pencapaian tersebut, loan deposit ratio (LDR) BRI berada di level 82,13%. Sedangkan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) gross turun dari 3,64% menjadi 2,38%. Dan, NPL net berhasil ditekan hingga separuh dari 1,02% menjadi 0,55%.
Masih dalam periode yang sama, net interest margin (NIM) BRI yang terkenal paling tinggi di antara perbankan lainnya, berhasil turun dari 9,88% menjadi 8,49%. Wajar untung bank bisa sangat tinggi, di saat bank lain kelabakan mengatur rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), BRI justru berhasil mengurangi beban tersebut.
BOPO BRI terekam melandai dari 69,44% menjadi 61,81%. Return on asset (ROA) naik dari 4,44% menjadi sebesar 4,87%. Rasio kekuatan modal bank, capital adequacy ratio (CAR) naik dari 14,79% menjadi 16%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News