Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona yang makin masif di tanah air mulai diakui perbankan menghambat pertumbuhan kredit. Otoritas Jasa Keuangan (OK) mencatat penyaluran kredit pada Februari 2020 tumbuh 5,93%. Melambat dibandingkan Januari 2020 sebesar 6,10%.
Sejumlah bankir yang dihubungi Kontan.co.id pun mengakui hal ini. Dus mereka juga bilang dalam beberapa waktu ke depan, pihaknya tak akan menggeber ekspansi, alih-alih akan fokus melakukan restrukturisasi.
Baca Juga: Salurkan bantuan uang dan barang, ini rekening khusus BNPB
“Pertumbuhan kredit sudah pasti melambat. Saat ini pun kami akan fokus memberikan solusi kepada debitur kami yang terdampak penyebaran virus corona,” kata Corporate Secretary PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rully Setiawan kepada Kontan.co.id, Minggu (29/2).
Kendati demikian, per Februari 2020, bank berlogo pita emas ini masih mencatat pertumbuhan yang mumpuni sebesar 10,65% (yoy) senilai Rp 766,76 triliun.
Adapun Direktur Manajemen Risiko PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Osbal Saragi juga mengaku hal serupa, pihaknya saat ini tak gencar melakukan ekspansi. Aksi konsolidasi menyelamatkan usaha debitur perseroan jadi fokus saat ini.
“Dalam kondisi seperti ini, fokus kami kepada aksi konsolidasi untuk restrukturisasi kredit yang sudah disalurkan. Ini penting bukan hanya untuk menyelamatkan usaha nasabah, melainkan terhadap bank juga,” katanya kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: Ekonomi Berpotensi tumbuh negatif, Core rekomendasikan tujuh langkah