Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk berhasil mencatatkan pertumbuhan asetnya pada akhir triwulan III-2014 sebesar 23,27% secara tahunan atau year on year (yoy). Per akhir September 2014, total aset bank dengan kode saham NISP ini menjadi Rp 109,1 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 88,5 triliun.
Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja mengungkapkan, kenaikan total aset ini terutama didorong oleh pertumbuhan kredit (gross). Sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2014, kredit OCBC NISP tumbuh sebesar 8,86% secara tahunan menjadi Rp 66,61 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 yang sebesar Rp 61,18 triliun.
Parwati merinci, kontribusi modal kerja mencapai 42% terhadap total kredit yang disalurkan dan sisanya disumbang oleh kredit investasi dan kredit konsumsi, masing-masing sebesar 40% dan 18%. Disisi lain, rasio-rasio penting per 30 September 2014 berada pada tingkat yang baik.
Rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) tetap terjaga pada level yang rendah. NPL (net) per akhir September 2014 sebesar 0,7%. Angka ini, menurut Parwati, jauh di bawah batas maksimal yang ditentukan Bank Indonesia sebesar 5%.
Sementara itu, rasio kecukupan modal atawa capital adequacy ratio (CAR) OCBC NISP juga meningkat menjadi 19,1%. Sedangkan ROA & ROE masing-masing berada pada tingkat 1,7% & 9,2%.
Lebih lanjut Parwati mengungkapkan, sisi dana pihak ketiga, Bank OCBC NISP berhasil menghimpun dana sebesar Rp 79,5 triliun sepanjang triwulan III-2014. Angka ini tumbuh 26,38% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 62,9 triliun.
Dengan begitu, rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) OCBC NISP per akhir September 2014, tercatat sebesar 83,6%. "Walaupun kondisi perekonomian saat ini masih belum pulih, kami senantiasa proaktif mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat. Dengan ditunjang pondasi keuangan yang kokoh dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, kami terus menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan integrasi Masyarakat Ekonomi Asean pada tahun mendatang," ucap Parwati melalui pernyataan tertulis yang diterima KONTAN, Selasa (28/10).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News