Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) mencatat realisasi laba bersih secara konsolidasi sampai kuartal 3 2017 sebesar Rp 1,07 triliun. Realisasi laba sampai September 2017 ini turun 8% secara tahunan atau year on year (yoy).
Penurunan laba ini disebabkan karena kenaikan pendapatan bunga bersih dan fee based income tidak sebanding dengan biaya operasional. Tercatat pada kuartal 3 2017 kenaikan pendapatan bunga bersih bank BJB sebesar Rp 159 miliar atau naik 3,5% yoy menjadi Rp 4,6 triliun.
Sedangkan kenaikan fee based tercatat Rp 85 miliar atau naik 18,5% menjadi Rp 546 miliar. Sedangkan biaya operasional Bank BJB sampai kuartal 3 naik cukup tinggi Rp 261 miliar atau naik 8,6% yoy menjadi Rp 3,31 triliun.
Kenaikan biaya operasional ini disebabkan karena adanya pencadangan yang naik Rp 16 miliar atau 3% yoy menjadi Rp 543 miliar.
Dari sisi fungsi intermediasi, penyaluran kredit sampai kuartal 3 2017 Rp 70,2 triliun naik 12,3% yoy. Kenaikan penyaluran kredit ini didorong oleh tiga sektor yaitu mikro, komersial dan KPR.
Kredit mikro tercatat tumbuh 34,5% yoy menjadi Rp 4,6 triliun. Kredit komersial tumbuh 14,4% yoy menjadi Rp 14 triliun. Sedangkan kredit KPR tumbuh 13,5% yoy menjadi Rp 5 triliun.
Dari sisi NPL gross sampai kuartal 3 2017 tercatat 1,5% turun dari periode sama 2016 1,7%. NPL ini disumbang oleh tiga faktor yaitu komersial, mikro dan KPR.
Seiring dengan pertumbuhan kinerja ini, aset bank BJB naik 12,5% yoy menjadi Rp 114,2 triliun.
Ahmad Irfan, Direktur Utama Bank BJB bilang meskipun kinerja secara konsolidasi belum optimal, bank optomis sampai akhir tahun mencapai target.
"Saat ini untuk laba kami sudah mencapai target ," kata Ahmad Irfan ketika ditemui setelah paparan kinerja, Jumat (27/10).
Sampai akhir tahun, Bank BJB optimis kredit bisa tumbuh 13% sampai 14% secara yoy didorong oleh sektor mikro komersial dan KPR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News