kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kuartal I, laba Maybank & Danamon tumbuh dua digit


Rabu, 27 April 2016 / 06:05 WIB
Kuartal I, laba Maybank & Danamon tumbuh dua digit


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih, Dessy Rosalina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Perlahan, sejumlah bank mampu melepaskan diri dari bayang-bayang penurunan laba. Ambil contoh, PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

Bank milik Temasek ini membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 814 miliar pada kuartal I tahun 2016. Perolehan laba tersebut naik 18% dari Rp 687 miliar di periode sama tahun lalu (year on year/yoy).

Kenaikan laba Bank Danamon tertolong perbaikan margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) menjadi 8,6% atau naik 30 basis poin (bps) secara tahunan.

Selain itu, pendapatan komisi (fee based income) tumbuh 9%. Kenaikan NIM dan fee based menutupi penurunan penyaluran kredit.

Sepanjang kuartal I tahun ini, kredit Bank Danamon susut 7% menjadi Rp 125,8 triliun ketimbang Rp 135,7 triliun per Maret 2015. Pemicunya, sejumlah segmen kredit melesu.

Penurunan kredit paling dalam terjadi di unit bisnis Danamon Simpan Pinjam (DSP). Lini kredit mikro Bank Danamon ini anjlok 27% menjadi Rp 13,3 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 18,2 triliun.

Selanjutnya, kredit komersial pun susut 3% menjadi Rp 15,5 triliun, disusul kredit kendaraan (multifinance) yang turun sebesar 8% menjadi Rp 45,1 triliun.

“Penurunan masih 8% secara industri. Hal ini juga berdampak pada Adira Finance,“ jelas Direktur Keuangan Bank Danamon Vera Eve Lim, Selasa (26/4).

Kinerja positif juga ditorehkan Maybank Indonesia. Bank ini mencetak kenaikan laba bersih sebesar 73,7% menjadi Rp 444 miliar pada kuartal I 2016. Mesin pertumbuhan laba yakni pertumbuhan bisnis syariah.

Laba bersih unit usaha syariah (UUS) melesat 73,8% menjadi Rp 125 miliar, terdongkrak kenaikan pembiayaan sebesar 25,4% menjadi Rp 9,3 triliun. Perolehan ini jauh lebih tinggi ketimbang penyaluran total kredit Maybank Indonesia yang hanya tumbuh tipis sebesar 4,8% dari Rp 107,6 triliun menjadi Rp 112,9 triliun.

Faktor lain, pendapatan non bunga Maybank Indonesia naik 10,7% menjadi Rp 687 miliar. Sementara, NIM stabil pada level 4,8% di kuartal I.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×