Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Capital Indonesia Tbk menutup kinerjanya sepanjang sembilan bulan di 2024 dengan positif. Emiten berkode saham BACA ini telah mencatatkan kenaikan laba bersih tahun berjalan sebesar 60,44% secara tahunan (YoY) di periode tersebut.
Mengutip laporan keuangan publikasi (21/10), Bank Capital membukukan laba bersih Rp 80,66 miliar per September 2024. Sebagai perbandingan, pada periode sama tahun sebelumnya, salah satu bank devisa ini membukukan laba bersih senilai Rp 50,27 miliar.
Secara rinci, kenaikan laba Bank Capital ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh signifikan. Bank ini mampu membalikkan posisi pendapatan bunga bersih yang minus Rp 162,55 miliar menjadi positif Rp 42,9 miliar.
Baca Juga: Laba Bank Capital Indonesia (BACA) Melonjak 60,44% pada Kuartal III-2024
Di sisi lain, beban pencadangan yang dimiliki oleh Bank Capital juga tampak turun cukup dalam. Di mana, beban di pos tersebut telah turun sebanyak 98,12% YoY dengan nilainya kini hanya Rp 352 juta.
Hal ini juga sejalan dengan membaiknya kualitas kredit yang dimiliki oleh Bank Capital. NPL Gross Bank Capital per September 2024 di level 0,07%. Sementara, pada periode sama tahun lalu, NPL Gross Bank Capital di level 0,08%.
Alhasil, dengan pendapatan bunga bersih dan pendapatan lainnya serta dikurangi dengan beban-beban operasional, maka laba operasional Bank Capital naik menjadi Rp 109,05 miliar. Itu naik dari periode sama tahun lalu yang hanya senilai Rp 70,39 miliar.
Baca Juga: Laba Bank Negara Indonesia (BBNI) Tumbuh Tipis pada Kuartal I-2024
Dari sisi fungsi intermediasinya sendiri, Bank Capital telah menyalurkan kredit di periode hingga September 2024 senilai Rp 7,19 triliun. Posisi tersebut mengalami kenaikan dari periode akhir tahun 2023 yang senilai Rp 7,05 triliun.
Dengan kondisi tersebut, maka total aset yang dimiliki Bank Capital kini tercatat senilai Rp 21,24 triliun. Ini juga mengalami kenaikan dari posisi akhir tahun yang nilainya baru sekitar Rp 19,26 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News