kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kuartal III, laba Bank Mandiri Rp 15,1 triliun


Selasa, 24 Oktober 2017 / 18:09 WIB
Kuartal III, laba Bank Mandiri Rp 15,1 triliun


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (persero) Tbk berhasil mempertahankan pertumbuhan kinerja dalam sembilan bulan pertama tahun 2017.

Hal ini dapat tercermin dari realisasi pertumbuhan kredit perseroan secara tahunan yang mencapai 9,8% atau year on year (yoy) pada September 2017 menjadi Rp 686,2 triliun.

Pertumbuhan kredit tersebut juga berhasil menopang kenaikan aset perseroan menjadi Rp 1.078,7 triliun atau naik 10,6%.

Adapun, laba bersih yang dibukukan perseroan pada akhir September 2017 tercatat sebesar Rp 15,1 triliun, tumbuh 25,4% dari periode yang sama tahun lalu.

Jika melihat pada laporan keuangan kuartal III 2017 kenaikan laba ini ditopang oleh kenaikan pendapatan berbasis komisi atau fee based income yang lompat 18,4% secara tahunan menjadi Rp 16,84 triliun dibanding tahun lalu Rp 14,22 triliun.

Pun, kenaikan laba bersih juga ditopang dari penurnan biaya pencadangan (provision net) yang turun 23,2% menjadi dari Rp 15,91 triliun menjadi Rp 12,21 triliun atau selisih Rp 3,69 triliun.

Selain itu, PPOP Bank Mandiri pun meningkat di September 2017 menjadi Rp 32,15 triliun atau naik 7,4%

"Laba naik karena keberhasilan kita menekan kredit bermasalah, dan collection sehingga pendapatan kita bertambah karena pencadangan menurun," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo.

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Tiko ini menyebut keberhasilan perseroan menjaga tren positif ini didorong oleh komitmen kuat perseroan dalam mengoptimalisasi aset produktif perusahaan secara berkualitas serta mendorong kontribusi pendapatan yang bersumber dari jasa perbankan.

“Di tengah tren penurunan suku bunga perbankan sebagai respon atas kebijakan regulator dan persaingan yang semakin ketat di industri, kami terus melakukan penajaman implementasi fokus bisnis, serta mendorong inisiatif inovasi produk keuangan sesuai kebutuhan nasabah sebagai solusi strategis dalam menjaga kepercayaan nasabah kepada perseroan,” ungkap Kartika.

Sementara dari sisi kualitas aset, juga mengalami perbaikan terlihat dari penurunan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang turun dari 3,81% pada September 2016 menjadi 3,75% pada September 2017.

Hingga akhir tahun, Kartika optimis pihaknya mampu menekan laju NPL di bawah 3,5%.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×